27 February 2008

Mencari di Situs Pribadi

(Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 2 Maret 2008)

GOOGLE tidak hanya menyediakan alat bantu pencarian di dalam situs www.google.com semata, tapi juga bisa ditemukan di dalam masing-masing website atau blog pribadi. Sehingga tampilan situs bukan hanya menjadi tampak lengkap dari sisi teknis tetapi juga fungsional karena dapat membantu pengunjung dan pemilik.

Bantuan ini akan tampak semakin bermanfaat, terutama ketika sebuah situs berisi banyak konten dan informasinya selalu bertambah secara periodik. Pengunjung akan dengan mudah menemukan artikel atau informasi yang diinginkan melalui kotak pencarian Google yang disisipkan di dalam website tersebut, meskipun terletak pada indeks halaman yang tergolong besar.
Kemudahan ini bukan hanya membuat pengunjung tidak terburu-buru pergi dari sebuah situs, tetapi juga menimbulkan perasaan nyaman dalam menelusuri setiap informasi yang disediakan di dalam halaman demi halaman yang ada. Perasaan nyaman ini tentunya tidak akan tercipta apabila informasi yang dimaksudkan tidak kunjung ditemukan dengan menggunakan cara manual.
Yang menarik, kotak pencarian ini dapat dimodifikasi sendiri. Fungsinya dapat dikhususkan untuk pencarian lokal dengan menggunakan spesifikasi pencarian yang telah dirancang khusus. Anda tidak hanya dapat memfungsikan kotak pencarian untuk membantu mencari konten di dalam suatu website, tetapi juga memanfaatkan filter pencarian untuk menghindari hasil pencarian dari konten dewasa.


Menyisipkan Kode
Anda dapat menambahkan kotak pencarian Google ke dalam website atau blog melalui fasilitasnya yang diberi nama Google WebSearch. Alat bantu ini memang dikhususkan bagi pemilik website yang menginginkan adanya kotak pencarian dengan berbasis database Google.
Dengan begitu, setiap orang tidak perlu harus datang ke situs resmi Google untuk melakukan pencarian. Hal ini tentunya bukan hanya menjadi keuntungan bagi pemilik website, tetapi juga Google yang telah berhasil memunculkan ikon dan produknya di situs-situs lain.
Untuk memperoleh kode HTML yang menyusun kotak pencarian, Anda dapat mengakses http://www.googlesyndicatedsearch.com/searchcode.html. Selanjutnya klik kotak cek “I have read and agree to the Terms of Service” dan tekan tombol “Get the Free Search Code”.
Terdapat tiga pilihan kode penyusun kotak pencarian, yaitu kotak pencarian normal, kotak pencarian dengan filter konten dewasa, dan kotak pencarian dengan tambahan filter pencarian situs. (Google Free web search with site search). Pilihan ketiga ini merupakan fitur pencarian yang hanya membatasi proses pencarian pada situs Anda saja.
Untuk itu, pilihlah link yang ketiga yang sesuai dengan tujuan awal. Selanjutnya akan muncul kotak yang berisi kode-kode HTML untuk menampilkan kotak pencarian. Di dalam kotak tersebut, kode HTML yang disediakan masih harus diubah agar dapat berfungsi untuk situs web yang Anda miliki.
Perubahan tersebut antara lain pada kalimat “YOUR DOMAIN NAME” menjadi alamat situs Blog Anda, misalkan ridwansanjaya.blogspot.com. Ukuran (size) kotak pencarian juga dapat dimodifikasi melalui tag INPUT TYPE=text name=q yang semula 31 menjadi 25 atau angka yang lain. Jika diperlukan, Anda juga dapat menghilangkan gambar Google untuk menghemat ruang.
Selanjutnya, hasil perubahan tersebut dapat Anda salin ke dalam situs web atau template blog yang Anda miliki. Untuk melihat hasil dari modifikasi, Anda dapat mengunjungi ridwansanjaya.blogspot.com.

Media E-Learning dengan ATutor

(Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 10 Februari 2008)

Inovasi dalam teknologi pembelajaran memang tidak pernah berhenti. Setiap saat pendidik yang tergabung di dalamnya berusaha untuk mengembangkan teknologi yang digunakan selama ini dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.

ADANYA dukungan dari pemerintah, terutama dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menstimulasi beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mulai membangun sistem pembelajarannya berbasis web.
Dukungan dalam bentuk Program Hibah Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi, mendorong insitusi pendidikan di negeri ini untuk mulai memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya.
E-Learning atau proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama internet, saat ini dianggap dapat menjadi salah satu solusi pendidikan bagi peserta didik yang tidak dapat hadir secara fisik ke setiap perkuliahan, namun mempunyai niat untuk memperoleh pengetahuan atapun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi institusi pendidikan, teknologi di dalam E-Learning dapat dijadikan media untuk semakin memperbaiki kualitas dalam pembelajaran jarak jauh (distance learning). Jika semula E-Learning terkesan sebagai pembelajaran yang pasif dan hanya satu arah dari instruktur atau staf pengajar semata, setahap demi setahap hal ini mulai dirombak.


Adanya fasilitas forum dan chating di dalam media E-Learning mulai merubah pandangan banyak orang akan pembelajaran melalui website yang aktif. Dukungan multimedia dan perkembangan baru di dunia web semakin membantu mewujudkan pembelajaran interaktif, meskipun tidak bertemu secara fisik.
Jika semula E-Learning dilihat sebagai aktifitas upload dan download materi pendidikan secara besar-besaran melalui media internet, saat ini dituntut untuk dapat lebih interaktif dan menekankan kolaborasi di dalam pembelajaran. Bukan semata-mata aktifitas untuk menghabiskan bandwidth internet tetapi juga peningkatan kualitas pembelajaran di dalamnya.
Tidak adanya hubungan interaktif dan seringkali komunikasi hanya terjalin satu arah antara pengajar dengan siswa menjadi keprihatinan tersendiri. Website E-Learning harus juga bisa digunakan untuk memfasilitasi tugas-tugas kelompok meskipun masing-masing peserta didik terpisah lokasi dan waktu.

E-Learning dengan ATutor
Kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan di dalam E-Learning saat ini sudah dapat ditemukan di berbagai perangkat lunak Learning Content Management System (LCMS) seperti ATutor, Moodle, Sakai Project, dan lain sebagainya. Sebagian besar LCMS yang ada saat ini telah menyediakan fasilitas forum, blog, chat, pembelajaran, bank pertanyaan, penilaian, dukungan multimedia, wiki, tugas kelompok, dan dukungan berbagai bahasa.
ATutor merupakan media E-Learning yang tampilannya cukup user-friendly dan kemudahannya dalam penambahan fasilitas-fasilitas pembelajaran E-Learning lainnya apabila dibutuhkan. Penambahan tersebut sifatnya opsional karena tidak semua institusi pendidikan membutuhkan fasilitas tersebut. Software ini dapat didownload secara gratis dari http://www.atutor.ca.
Pada awalnya ATutor hanya menyediakan fasilitas untuk penulisan materi, upload materi ke server, pertugasan dalam kuliah, pembuatan bank soal, pengujian dan penilaian, serta fasilitas untuk komunikasi antar pengguna yaitu chating, forum, dan blog.
Namun jika dibutuhkan, Anda dapat menambah modul untuk Kalender yang berisi aktivitas peserta didik terkait dengan course yang diselenggarakan. Modul tambahan lain yang ditambahkan dapat berupa Photo Gallery, Text2Speech, WebChat, Ewiki, dan lain sebagainya dapat didownload melalui alamat http://www.atutor.ca/modules.
Apabila semua modul tambahan diinstalasi, maka ATutor akan menjadi media E-Learning yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran berbasis web. Beberapa modul tambahan yang menarik antara lain Blogs, Forum, Chat, Calendar, dan PhotoAlbum.
Calendar digunakan untuk pedoman bagi pengguna akan adanya peristiwa tertentu terkait dengan pembelajaran. Modul PhotoAlbum digunakan untuk berbagi gambar di dalam situs E-Learning. Sedangkan Blogs, Forum, dan Chat digunakan untuk media komunikasi antara pengguna E-Learning, baik pengajar dengan peserta didik maupun antar peserta didik itu sendiri.
Apabila dibandingkan dengan software LCMS lainnya, ukuran file instalasi ATutor terbilang cukup kecil yaitu 2.451 Kilobyte. Namun kecilnya ukuran ini tidak mengurangi kelengkapan fungsi yang dibutuhkan oleh proses pembelajaran berbasis web. Bahkan perangkat lunak ini dapat digabungkan dengan software Content Management System (CMS) PostNuke, Mambo/Joomla, dan Drupal.
Sehingga ketiganya dapat menambahkan ATutor sebagai kesatuan bagian yang tidak terpisah dengan sistem yang telah ada. Pantas kiranya apabila ATutor menjadi software pilihan dalam penyelenggaraan E-Learning yang mudah namun handal karena berbagai kelebihan dan kelengkapan fasilitasnya.