26 May 2012

Membuat Game Itu Mudah

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 20 Mei 2012)

Membuat Game Itu Mudah

MEMBUAT game membutuhkan keahlian dan ketekunan, bahkan juga seni. Seringkali, dibutuhkan berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu game yang siap dimainkan oleh pengguna. Namun, sebetulnya ada cara yang mudah untuk bisa membuat game sendiri, baik untuk permainan semata, pendidikan, psikologi, maupun terapi.

Dengan berbagai media yang muncul belakangan ini, seperti ponsel cerdas dan komputer tablet yang harganya makin terjangkau bagi masyarakat, kebutuhan game tampak semakin meningkat. Selalu ada kebutuhan akan game baru untuk mengisi waktu luangnya bersama gadget.

Jika lingkungan sosial mereka adalah sesama pengguna gadget, berbagi informasi game baru merupakan bagian yang tak terpisahkan pada saat bertemu. Sekali ada yang tertarik, maka potensi sejumlah pengguna juga segera muncul di dalam kelompoknya. Dalam waktu singkat, sebuah game menjadi populer dan diunduh oleh kerabat-kerabatnya.

Peluang tersebut yang kemungkinan besar juga dilihat oleh industri lokal maupun global di bidang game. Bahkan programer game perseorangan dan kelompok kecil juga tidak tinggal diam, terutama sejak munculnya berbagai toko game pada setiap gadget.

Google Play (Android Market) dan Apple Store telah berhasil menstimulasi para pengembang kecil di bidang game untuk tidak tinggal diam bersaing dalam memasarkan karyanya. Tidak jarang, hasil karya mereka lebih menarik banyak pengguna dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar.

04 May 2012

Jangan Pernah Bugil di Depan Kamera

(Suara Merdeka – Teknologi 30 April 2012)

KASUS video porno mirip anggota DPR baru-baru ini, tampaknya menunjukkan bahwa sebagian masyarakat kita sepertinya tidak jera untuk membuat dokumentasi yang sifatnya sangat pribadi. Padahal kasus video porno pemusik muda yang sempat heboh beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa begitu mudahnya dokumentasi digital tersebut berpindah tangan.

digital-camera Bukan saja karena terdapat orang dekat kita yang bisa diam-diam menyalinnya, tetapi juga karena banyak hal yang mungkin terjadi di media penyimpanan yang kita miliki. Sebagai contoh adalah kejadian umum yang sering dialami, yaitu gadget yang berisi rekaman video tersebut hilang atau dicuri. Pemilik gadget yang baru, bisa saja menemukan dan menyebarkan video atau foto kepada teman-teman dekatnya. Cepat atau lambat, rekaman yang seharusnya merupakan properti pribadi segera menjadi milik publik.

Contoh lain adalah kejadian yang paling mungkin terjadi, yaitu suatu saat laptop tempat penyimpanan rekaman tersebut mengalami kerusakan karena virus atau kerusakan perangkat keras. Hal tersebut umumnya mengharuskan kita untuk memperbaikinya di toko atau seseorang yang ahli dalam perbaikan. Ketika orang yang memperbaiki tersebut kemudian menemukan file-file rekaman tadi, maka kepemilikannya sangat mungkin akan segera menjadi milik bersama.

Kita bisa saja bersikeras merasa telah menghapus rekaman-rekaman pribadinya sebelum menjual gadget atau laptopnya. Namun sangat besar kemungkinan file tersebut bisa muncul kembali dan beredar di masyarakat. Karena sejatinya, file-file tersebut tidak hilang secara fisik, sehingga dapat dipulihkan kembali melalui perangkat lunak tertentu.