15 July 2014

Mengawal Suara Rakyat Melalui Website KPU

(Suara Merdeka – Halaman Teknologi, Senin 14 Juli 2014)

Mengawal Suara Rakyat Melalui Website KPU

Meskipun Pemilihan Presiden (Pilpres) sudah usai diselenggarakan pada 9 Juli lalu dan berbagai hitung cepat bermunculan, masyarakat masih harap-harap cemas menunggu proses berikutnya. Yakni pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh KPU pada 22 Juli mendatang.

Saling klaim kemenangan berdasarkan hitung cepat dari masing-masing kubu menciptakan kebingungan tersendiri bagi masyarakat yang awam dengan metode-metode survei. Terlebih ketika hitungan cepat tersebut bisa melebihi 100 persen.

Tetapi hitung cepat bukanlah penghitungan yang akan dipakai oleh KPU dalam mengumumkan presiden terpilih 2014 nantinya. Ada proses penghitungan suara yang nantinya direkap di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai dengan nasional.

01 July 2014

Kampanye Hitam di Media Sosial

(Suara Merdeka – Wacana Nasional, 1 Juli 2014)

kampanye

"Ketika gerakan sensor diri diikuti banyak orang maka penyebaran kampanye hitam akan kehilangan makna"

DALAM masa kampanye Pilpres 2014, kedua tim sukses capres-cawapres, termasuk pendukung kandidat, terlihat banyak memanfaatkan media sosial. Kedua pihak tampaknya memahami benar kelebihan media sosial dalam meyakinkan masyarakat, melalui dukungan gambar pelengkap, potongan video rekaman, dan tautan situs berita.

Makin mendekati tanggal 9 Juli, tayangan kampanye hitam makin banyak bermunculan di media sosial. Umumnya informasi yang bernuansa sesat (hoax), menghasut, dan menimbulkan kebencian kepada sosok capres yang lain tersebut ditayangkan dan dibagikan oleh pendukung capres yang merupakan teman bahkan sahabat di media sosial.

Pencantuman testimoni orang-orang yang mengaku kenal pasangan capres-cawapres di dalam blog, atau bahkan keberadaan akun media sosial palsu dari tokoh masyarakat yang menyuarakan sisi negatif salah satu sosok, makin melengkapi kekuatan kampanye hitam di internet. Masyarakat hampir tidak bisa membedakan berita antara yang benar-benar terjadi dan imajinatif.

Pembaca kemungkinan besar terpengaruh karena serbuan kampanye hitam yang dilengkapi situs-situs pendukung yang ditautkan secara lengkap, terasa meyakinkan. Dampak kecil dirasakan andai sebelumnya mereka memetakan berbagai situs beserta afiliasinya ke masing-masing pasangan. Padahal tak semua punya waktu dan kesempatan menganalisis, memperbandingkan, apalagi memetakan.