23 July 2012

Mengangkat Wayang lewat Internet

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 22 Juli 2012)

wayangnetwork.com

Kekayaan seni dan kebudayaan Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke memang begitu menarik bagi banyak bangsa di dunia. Bahkan akhir-akhir ini sering kita dengar negara lain mengklaim seni dan kebudayaan Indonesia sebagai milik mereka.

Untungnya beberapa waktu terakhir ini, pemerintah sudah cukup sigap dalam mendaftar warisan budaya Indonesia. Sehingga berbagai kejadian klaim kesenian dan kebudayaan beberapa tahun yang lalu tidak perlu berulang.

Hanya saja jika kita melihat berbagai kejadian reaktif masyarakat yang sempat terjadi, muncul pertanyaan apakah perhatian masyarakat hanya tampak pada saat ribut-ribut klaim itu saja? Sudahkah kita melihat kehidupan para pelaku kesenian yang seringkali justru di bawah standar?

Kualitas kesenian seringkali tidak berkembang akibat fokus eksplorasi kesenian yang tidak lagi penuh karena telah bergeser pada pemenuhan kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Padahal kualitas kesenian merupakan kunci untuk membuat kesenian tersebut semakin menarik dan dinikmati masyarakat.

Alhasil, beberapa kesenian bangsa hanya menjadi ikon semata namun tidak pernah secara langsung dikenal oleh masyarakat dan generasi muda. Karena hal tersebut, tim peneliti dari Unika Soegijapranata memperkenalkan portal kesenian wayang kepada para pelaku seni wayang kulit di Solo dan Semarang.

Wayang Network

Portal kesenian wayang yang diberi nama Indonesian Wayang Network dan bisa diakses melalui www.wayangnetwork.com ini didukung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Tengah, serta sanggar-sanggar kesenian di Solo dan Semarang.

Konsep dasar dari pengembangan portal tersebut adalah untuk mengenalkan kepada dalang dan sanggar kesenian wayang di Indonesia untuk memanfaatkan internet sebagai showcase pertunjukan-pertunjukan yang telah dilakukan selama ini. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mengenal kesenian wayang kulit beserta pelaku seninya.

Tayangan yang sengaja persingkat menjadi 10-15 menit ini bertujuan menampilkan bagian yang paling menarik dari pertunjukan wayang kulit. Pengguna internet tidak harus menunggu berjam-jam atau semalam suntuk untuk dapat mengenal sisi yang menarik dari wayang kulit.

Bahkan pengunjung juga dapat memberikan penilaian melalui fasilitas voting yang ada di setiap tayangan video wayang kulit. Pertunjukan yang mendapat nilai tertinggi akan selalu muncul di bagian atas halaman awal website tersebut.

Penyediaan fasilitas jajak suara ini bukan sekedar untuk unjuk kekuatan massa semata, tetapi juga untuk menjaring partisipasi pengguna internet yang lebih banyak lagi dari seluruh dunia. Hal ini dibutuhkan karena bukan hanya mengenalkan wayang kulit ke dunia, tetapi juga para pelaku seni yang terlibat.

Para dalang dan sanggar juga akan ditampilkan di dalam website tersebut, untuk dapat menciptakan peluang bagi keduanya di masa yang mendatang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Karena dalam berbagai kejadian, peluang untuk diundang oleh negara-negara lain di dunia seringkali tercipta ketika para pelaku seni secara rutin mempublikasikan aktivitas dan rekam jejak yang telah dijalani selama ini.

Umumnya karya pelaku kesenian wayang kulit merupakan masterpiece yang luar biasa namun karena tidak terkomunikasikan dengan masyarakat, maka nama dan karya para dalang tidak dikenal secara luas.

Respons Luar Biasa

Dari hasil roadshow tim peneliti Unika Soegijapranata, respon yang luar biasa ditunjukkan oleh Pepadi dan sanggar-sanggar kesenian. Beberapa dalang muda yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional sengaja dikirim oleh masing-masing sanggar untuk ikut menayangkan karyanya di situs tersebut.

Langkah-langkah pengiriman tayangan video yang sudah diminimalkan di dalam portal Wayang Network telah membuat para dalang yang tidak mempunyai latar belakang teknologi informasi, merasa dipermudah untuk bisa eksis di dunia maya.

Jika Anda pelaku seni wayang kulit namun belum bergabung, maka permintaan keikutsertaan dapat dikirimkan kepada Pepadi melalui menu Contact Us yang ada di www.wayangnetwork.com.

Harapannya, semakin banyak para pelaku kesenian wayang kulit yang bergabung ke dalam website tersebut, menayangkan karya-karyanya yang terbaik, dan merasakan manfaat yang nyata dari penggunaan internet.

Bukan saja untuk mengangkat kesenian wayang kulit dan pelaku seni di dalamnya, namun juga agar keberlangsungan warisan budaya bangsa ini tetap bisa terjaga di dunia yang semakin modern ini. (Ridwan Sanjaya)

 

Kliping: Suara Merdeka Epaper