Tentunya masih teringat di benak kita, Facebook mengalami booming di berbagai negara, termasuk Indonesia, pada tahun 2008. Pada tahun itu, Obama berhasil menggunakan berbagai teknologi termasuk Facebook untuk membangun citranya sebagai pro perubahan. Tentunya akan berbeda jika Obama tidak menggunakan teknologi dalam mengkampanyekan slogan-slogan perubahan. Karena adaptasi terhadap teknologi merupakan kemampuan dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat.
Pada saat itu, Obama menggabungkan berbagai social media seperti Facebook, Twitter, MySpace, YouTube, dan 10 media sosial lainnya untuk menggalang dukungan dan dana bagi kampanyenya menjadi presiden Amerika. Media-media yang digunakan tersebut merupakan media dua arah yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan pendukungnya. Hasilnya? Selain merasa dekat secara emosional, masyarakat Amerika membaca adanya masa depan bagi negara mereka di tangan Obama.
Pada saat itu, Obama menggabungkan berbagai social media seperti Facebook, Twitter, MySpace, YouTube, dan 10 media sosial lainnya untuk menggalang dukungan dan dana bagi kampanyenya menjadi presiden Amerika. Media-media yang digunakan tersebut merupakan media dua arah yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan pendukungnya. Hasilnya? Selain merasa dekat secara emosional, masyarakat Amerika membaca adanya masa depan bagi negara mereka di tangan Obama.