(Suara Merdeka Minggu - Rubrik Konek 26 April 2009)
Pada awal April yang lalu, Google ikut serta meramaikan April Mop melalui lelucon-lelucon atas produk-produknya. Salah satu lelucon tersebut adalah dukungan Google atas teknologi 3 Dimensi di dalam produk web browser-nya, Chrome.
Berita tersebut diumumkan secara meluas melalui alamat http://chrome.blogspot.com/2009/04/introducing-google-chrome-with-3d.html. Pada halaman tersebut, terlihat betapa seriusnya Google memperagakan cara melihat tampilan 3 Dimensi melalui Google Chrome.
Bagi orang-orang yang telah mengetahui kebiasaan Google setiap April, tentunya tidak bisa terkecoh begitu saja. Sehingga ketika Google mengumumkan kembali dukungannya atas teknologi 3 Dimensi di dalam web browser, banyak orang memandangnya sebagai efek lelucon April yang belum selesai.
Namun jika Anda membaca informasi resmi yang dimuat di http://chrome.blogspot.com/2009/04/3d-graphics-in-browser-no-joke.html, berita tersebut tampaknya bukanlah lelucon April. Google benar-benar serius mengembangkan pustaka 3 Dimensi untuk aplikasi web browser.
Lelucon Yang Menjadi Nyata
Pustaka yang dinamakan O3D ini, bisa dilihat contoh hasilnya melalui http://code.google.com/apis/o3d. Dengan adanya pustaka ini, Google mengklaim dapat semakin mempermudah jalannya aplikasi game-game berkualitas tinggi di dalam web browser.
Seperti diketahui bersama, hampir sebagian besar konten di dalam web berupa tampilan 2 Dimensi. Padahal banyak informasi dapat menjadi lebih menarik dan berguna apabila ditampilkan dalam bentuk 3 Dimensi.
Pada masa yang lalu, VRML (Virtual Reality Modeling Language) juga pernah dijadikan solusi untuk tampilan 3 Dimensi di dalam web browser. Namun karena pada saat itu kecepatan komputer dan internet masih rendah, tidak banyak yang memanfaatkannya dan tergantikan oleh X3D.
Dalam rangka pengembangan pustaka tersebut, Google juga mengundang para programmer dari berbagai belahan dunia manapun untuk ikut bergabung. Tujuannya agar pustaka ini bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi dan web browser yang ada. Khronos (http://www.khronos.org) merupakan salah satu pengembang yang diajak oleh Google dalam pengembangan O3D.
Dalam format open source, pengembangan pustaka ini diharapkan dapat semakin menarik para pengembang aplikasi untuk membuat berbagai konten 3D di dalam website. Meskipun O3D masih dalam tahap awal pengembangan, Google telah menyediakannya untuk menarik diskusi lebih lanjut mengenai tampilan grafik 3D di dalam web browser.
Rasakan Tampilan 3 Dimensi
Untuk mencoba dan merasakan tampilan 3 Dimensi di dalam web browser Anda, unduhlah terlebih dahulu plugin O3D dari http://tools.google.com/dlpage/o3d. Kemudian lakukan instalasi dengan menggunakan program O3Dsetup.exe yang didapat dari proses sebelumnya.
Setelah instalasi selesai, tutup dan jalankan kembali web browser yang Anda gunakan. Selanjutnya, cobalah untuk mengakses halaman contoh yang ada di http://o3d.googlecode.com/svn/trunk/ samples/simpleviewer/simpleviewer.html.
Jika kartu grafik Anda termasuk yang didukung oleh O3D, akan tampak efek 3 Dimensi yang dahsyat pada halaman web tersebut. Untuk melihat kartu grafik yang didukung, akseslah http://code.google.com/intl/id/apis/o3d/docs/gettingstarted.html# graphicscards.
Sedangkan untuk mencoba contoh konten web 3 Dimensi lainnya, Anda bisa mengakses halaman http://code.google.com/apis/ o3d/docs/samplesdirectory.html. Selanjutnya pilih contoh 3 Dimensi yang akan dilihat.
Selamat menikmati pengalaman baru 3 Dimensi di dunia web! (Ridwan Sanjaya)