(Suara Merdeka, Wacana Nasional 15 Mei 2018)
PERPUSTAKAAN telah mengalami beberapa kali evolusi dalam perkembangannya. Jika semula perpustakaan berfokus pada koleksi pustaka dan layanan, kini telah bergeser pada nilai tambah (Noh, 2015).
Dengan demikian, perkembangan perpustakaan pada tahapan berikutnya sangat mungkin terjadi dan bisa diciptakan. Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan pemustaka dan perkembangan teknologi informasi. Harapannya, berbagai penyesuaian dapat membuat perpustakaan semakin berharga dan memberi dampak yang semakin besar bagi dunia pendidikan.
Keberadaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), big data, internet of things (loT), layanan berbasis cloud, dan alat-alat cerdas, sebagai ciri dari Revolusi Industri 4.0 akan membuat banyak perubahan dunia pendidikan (Grewal, Motyka, & Levy, 2018). Akibatnya, pengelola perpustakaan di berbagai belahan dunia menebak-nebak terobosan berikutnya yang harus dilakukan.
Hal tersebut tidak ada yang salah. Hanya saja, melihat kebutuhan nyata yang ada di dalam dunia pendidikan justru harus menjadi fokus dalam pengembangan perpustakaan. Teknologi informasi dapat mewujudkan apabila kebutuhan dan solusi yang dirancang sudah mulai terbentuk.