(Suara Merdeka – Rubrik Konek, Senin 26 Nopember 2012)
Seringkali untuk mengetahui pendapat publik secara obyektif terhadap suatu pendapat, preferensi produk, atau penilaian atas capaian tertentu, dibutuhkan penyebaran kuesioner dalam jumlah besar kepada kelompok masyarakat yang dituju.
Bahkan untuk ruang lingkup yang lebih luas, juga dipakai untuk mengukur keberpihakan masyarakat seperti pada survei calon presiden, calon gubernur, atau jabatan politik lainnya. Semakin besar kepentingan yang diukur tentunya semakin banyak kuesioner yang disebarkan untuk berbagai lapisan masyarakat.
Yang merepotkan bukan hanya dari sisi penyebaran kuesionernya saja tetapi juga penghitungan hasilnya. Dengan jumlah data yang sangat besar tersebut jika tidak hati-hati sangat dimungkinkan untuk terjadi salah dalam memasukkan data dan berdampak pada hasil survei yang diperoleh.
Beberapa peneliti kadangkala juga menginginkan masukan dari masyarakat yang tersebar di berbagai negara. Hal ini tentu saja hanya bisa dijawab secara efisien melalui penyebaran survei lewat media internet.
Modusnya bisa berupa pengiriman softcopy atau dokumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui lampiran di dalam e-mail atau menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi bahan kuesioner ke dalam sebuah form yang ditayangkan di dalam website.
Masing-masing pilihan tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan. Jika melalui e-mail, proses pengisian akan berlangsung secara manual dan membutuhkan usaha yang lebih untuk mengisi dan mengirimkan kembali kepada peneliti. Sedangkan untuk mendapatkan hasil akhirnya juga membutuhkan usaha manual dalam memasukkan data-data tersebut.
Berbeda dengan pilihan kedua yang lebih memudahkan pengisi survei dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Tidak dibutuhkan program tambahan selain web browser yang umumnya sudah ada di setiap komputer. Mereka hanya perlu mengakses halaman web tersebut serta memilih atau menjawab sesuai dengan jenis pertanyaannya.
Hasil akhirnya akan otomatis dapat dilihat secara real time ketika dibutuhkan peneliti karena hasil isian akan langsung masuk ke dalam database dan dapat dihitung sewaktu-waktu menggunakan aplikasi berbasis web. Namun untuk membuat program pada pilihan kedua dibutuhkan pihak ketiga, yang mungkin membutuhkan biaya tambahan karena tidak setiap peneliti mempunyai keahlian dalam membuat aplikasi berbasis web.
Spreadsheet Google
Google tampaknya melihat kesulitan tersebut dan menyadari peluangnya sebagai penyedia layanan program seperti Microfot Excel yang berbasis web. Melalui program Spreadsheet yang bisa diakses melalui docs.google.com atau sekarang berubah nama menjadi drive.google.com, pengguna internet tidak perlu lagi mengalamai kesulitan dalam membuat survei.
Selain survei bisa disebar ke seluruh dunia melalui internet, pembuatan pertanyaan dalam survei telah dibuat semudah mungkin tanpa harus menjadi ahli pemrograman terlebih dahulu. Ketika pertanyaan-pertanyaan dijawab oleh pengisi survei, secara otomatis akan tersimpan ke dalam setiap baris di dalam program Spreadsheet Google.
Yang tidak kalah menarik, pemilik survei dapat membuat kesimpulan hanya dengan memilih satu menu saja. Dalam sekejap, kesimpulan dari jawaban survei akan ditampilkan bersama dengan grafik yang memudahkan pembuat survei ketika membaca hasil survei.
Fitur ini menjadi istimewa karena dalam pembuatan grafik tersebut tidak menggunakan keahlian dalam menguasai program seperti yang umumnya dialami ketika kita ingin membuat grafik dalam Microsoft Excel atau program yang lain. Tidak dibutuhkan satu menu tambahan sekalipun dalam memproses data menjadi grafik.
Kemudahaan Spreadsheet
Bukan hal baru lagi bahwa konsep simpilisitas atau kesederhanaan bukan hanya ciri khas produsen tertentu saja seperti yang disuarakan oleh Apple, tetapi juga Google dan penyedia jasa lainnya. Anda hanya cukup mempunyai akun Google Mail, maka layanan Google Spreadsheet akan menjadi milik Anda.
Setelah login menggunakan akun Google yang Anda miliki melalui docs.google.com atau drive.google.com, Anda bisa langsung membuat dokumen baru dengan jenis Form atau Formulir melalui tombol Create atau Buat di bawah logo Google.
Selanjutnya Anda bisa menuliskan pertanyaan-pertanyaan kuesioner di halaman pembuatan form. Misalkan jika ingin menanyakan nama pengisi kuesioner, maka di dalam kotak Question Title diisi dengan kalimat tuliskan Nama Lengkap atau cukup Nama Lengkap saja. Sedangkan kotak Question Type diisi dengan Text atau Teks.
Anda bisa mengharuskan pengisi kuesioner untuk menjawab pertanyaan ini dengan memberikan tanda cek pada opsi Make this a required question. Setelah yakin dengan pertanyaan tersebut, tekan tombol Done untuk menyimpannya. Anda tetap bisa mengubah pertanyaan tersebut dengan menekan tombol bergambar pensil di samping kanan pertanyaan.
Pertanyaan berikutnya, bisa dengan memilih jenis pertanyaan Paragraph Text untuk jawaban panjang, Multiple Choice untuk pilihan berganda, Checkboxes untuk pilihan yang lebih dari satu, Choose from a list untuk pilihan seperti Multiple Choice, Scale untuk mengisi jawaban berdasarkan bobot.
Satu lagi, yaitu Grid jika Anda menginginkan jawaban seperti Scale dalam jumlah yang banyak. Pilihan pertanyaan ini umumnya ditemui pada kuesioner yang membutuhkan banyak jawaban dalam skala terendah sampai dengan tertinggi.
Jika Anda menginginkan untuk menambahkan pertanyaan baru, tekan tombol Add item yang terletak di sisi kiri atas halaman Edit Form. Pilihan Section Break dapat digunakan untuk mengelompokkan pertanyaan dalam grup tertentu. Sedangkan pilihan Page Break digunakan untuk membuat pertanyaan di halaman berikutnya.
Jika semua pertanyaan sudah dibuat, tekanlah tombol Save dan sebarkan alamat kuesioner di bagian bawah halaman Edit Form kepada teman-teman atau sasaran survei. Hasil dari jawaban-jawaban yang terkumpul dapat dilihat melalui menu See responses, baik melalui pilihan Summary atau Spreadsheet.
Dengan kemudahan Google dalam membuat survei, menyimpan hasilnya, dan menampilkan grafik dalam kesimpulannya, semua orang akan semakin dimudahkan dalam membuat survei di internet. (Ridwan Sanjaya)
Kliping: Suara Merdeka Epaper