02 December 2006

Warnet plus Wi-Fi *

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 26 November 2006)

Akhir tahun ini pengguna internet di Semarang serasa dimanjakan oleh beberapa penyedia jasa internet yang tengah gencar-gencarnya mempromosikan produk barunya. Dengan turunnya harga akses tersebut, konsumen dapat menikmati internet dengan frekuensi yang lebih tinggi.

Star One melalui kartu prabayar Jagoan menawarkan akses internet dengan tarif Rp. 200/MB. Apabila aktivitas rutin Anda hanya membutuhkan 5 MB dalam satu hari, maka biaya yang akan dikenakan hanya sekitar Rp. 1.000. Sehingga pengeluaran total untuk kebutuhan sebulan hanya berkisar Rp.30.000.
Biaya yang sangat murah apabila dibandingkan dengan pengeluaran untuk kebutuhan internet selama ini. Namun untuk menghitung biaya yang sebenar-benarnya diperlukan kalkulasi yang matang atas pemakaian internet selama ini karena hitungan biaya didasarkan pada ukuran download/upload konten di internet, bukan waktu pemakaiannya.
Sedangkan Speedy melalui program promonya, menurunkan harga abonemen hingga 40%. Biaya registrasi yang semula Rp. 150.000 saat ini tidak lagi dikenakan. Pelanggan Speedy Limited Personal yang semula ditarik biaya Rp. 300.000/bulan untuk kuota 750 MB saat ini turun menjadi Rp. 180.000 dengan kuota 1000 MB. Sedangkan untuk kelebihan pemakaian yang semula dikenakan Rp. 700/MB menjadi Rp. 500/MB.

Meskipun saat ini program tersebut hanya dibatasi sampai dengan akhir tahun 2006, bukan tidak mungkin harga tersebut akan terus berangsur-angsur turun mengingat ketatnya persaingan bisnis jasa internet dan rencana pembuatan backbone internet internasional yang mandiri dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Meskipun biaya akses saat ini sudah lebih murah dibandingkan waktu sebelumnya, internet tampaknya masih belum dapat menjangkau kebutuhan sehari-hari setiap pelanggan. Penurunan biaya akses internet akan selalu dibutuhkan dan juga dapat menstimulasi pelanggan dalam meningkatkan frekuensi penggunaannya. Karena kebutuhan internet di masyarakat saat ini sudah tercipta dan terus meningkat namun frekuensinya terbatasi oleh tingginya biaya kumulatif yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat.
Perlu adanya terobosan untuk memecahkan solusi kebutuhan masyarakat dalam mengakses internet agar akses internet dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat dan digunakan setiap hari.

Warnet Plus
Warung internet (warnet) yang secara prinsip merupakan usaha untuk membagi biaya tetap dalam akses internet merupakan salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan biaya. Dengan banyaknya jumlah pengguna, biaya tetap akses internet yang semula besar dapat dibagi-bagi sehingga menjadi lebih murah untuk satu pelanggan. Bahkan seiring meningkatnya persaingan dan strategi bisnis masing-masing warnet, fokus warnet tidak lagi pada penurunan biaya semata tetapi juga pada kualitas akses.
Namun solusi tersebut tampaknya belum dapat menjangkau konsumen rumahan yang lebih menyukai mengakses internet melalui tempat tinggalnya. Selain lebih nyaman karena setiap kali terdapat kebutuhan dapat langsung mengakses internet; privasi dan perasaan lebih aman juga dibutuhkan oleh konsumen jenis ini. Apabila setiap warnet dapat melayani kebutuhan perumahan di sekitarnya, tentunya pendapatan plus yang bersifat tetap akan dapat diperoleh.
Jika hanya mengandalkan konsumen yang datang ke warnet, sebuah warnet akan selalu mempunyai kekhawatiran atas pendapatan yang diperoleh setiap bulannya. Konsumen perumahan dapat menjadi andalan dalam penghasilan tetap warnet setiap bulannya. Selain itu, persoalan pembelian software tidak lagi menjadi masalah bagi warnet karena klien memanfaatkan komputernya masing-masing. Warnet tidak perlu menambahkan PC untuk mengembangkan sisi bisnis ini.

Menggunakan WiFi
Selain menggunakan kabel UTP atau LAN yang umumnya digunakan untuk berbagi akses internet, warnet dapat memanfaatkan teknologi nirkabel. Penggunaan WiFi selain lebih aman dibandingkan pemanfaatan kabel, instalasi ke konsumen perumahan tidak terlalu rumit. Warnet hanya perlu menyediakan wireless router dan antena yang digunakan untuk memancarkan sinyal internet ke pelanggan.
Antena yang digunakan dapat berupa antena Omnidirectional yang mempunyai daya jangkau 1-5 kilometer dan dapat melayani area 360 derajat dari antena atau antena Sectoral yang mempunyai daya jangkau 6-8 Kilometer namun hanya dapat melayani area 90 sampai 180 derajat dari antena. Investasi untuk kepentingan ini cukup rendah karena biaya untuk penyediaan router dan antena hanya berkisar 2 juta sampai 5 juta rupiah.
Apabila konsumen yang dilayani cukup dekat dengan lokasi pemancar, maka hanya dibutuhkan perangkat klien untuk menangkap Wi-Fi berupa adapter PCI, USB, PCMCIA, dan Compact Flash (CF) dengan harga bervariasi mulai dari 200 ribu sampai 600 ribu rupiah. Jika memiliki laptop, Anda tidak perlu menambahkan peralatan tertentu karena laptop saat ini umumnya telah dilengkapi dengan perangkat klien Wi-Fi. Namun jika jarak antara konsumen dan pemancar cukup jauh, dibutuhkan antena luar untuk memperkuat tangkapan sinyal Wi-Fi.

Kontrol dan Keamanan
Jumlah pengguna yang tidak terkontrol merupakan salah satu kekhawatiran dari penyedia layanan ini. Setiap pelanggan perumahan dapat membagi akses internet yang diperolehnya ke anggota keluarga lain sehingga pemakaian menjadi tidak wajar dan merugikan warnet penyedia.
Hal ini dapat diatasi dengan menetapkan pembagian badwitdh pada setiap konsumen dan mengaktifkan fitur keamanan pada router. Umumnya standar keamanan yang diterapkan adalah pembatasan akses melalui MAC address atau alamat fisik kartu LAN yang sifatnya unik. Pada jenis router terbaru, fitur keamanan AAA (Authentication, Authorization, Accounting) umumnya telah disediakan.
Fitur tersebut menggabungkan kontrol keamanan melalui MAC address dan RADIUS (Remote Authentication Dial-In User Services). Tanpa adanya MAC address yang valid atau telah terdaftar, konsumen tidak dapat login melalui RADIUS. Dengan adanya proteksi ganda ini, kemungkinan adanya penyusup semakin kecil.
Dengan adanya jaminan keamanan yang cukup kuat dari teknologi router saat ini, kekhawatiran penyedia jasa internet nirkabel dapat diminimalkan. Melalui pemasaran yang agresif, penetapan harga bulanan yang wajar, dan pelayanan yang bagus seperti yang telah diberikan saat ini, warnet akan tetap dapat bertahan tanpa mempunyai satu PC-pun di dalam kantornya. Dengan begitu warnet juga tidak akan dipusingkan dengan pembelian software. Pengguna internet senang, warnet-pun tenang.

*) Konsep ini bukan merupakan hal baru namun sudah diungkapkan beberapa kali oleh Onno W. Purbo melalui ide RT/RW Net-nya. Namun perlu disegarkan kembali agar tetap menjadi pilihan alternatif warnet yang saat ini selalu dilanda masalah.

05 November 2006

Membuat Blog menjadi Bermakna

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 5 November 2006)

Apabila sebuah website dinilai, maka banyak orang setuju bahwa keindahan desain, tata letak (layout), dan kegunaan (usability) merupakan faktor yang menentukan. Namun jika yang dinilai adalah suatu weblog atau blog, apa yang menjadi standar penilaian?

Apakah keindahan desain yang sebagian besar sudah disediakan oleh penyedia fasilitas blog atau ribuan template desain yang mudah di-download dan dimodifikasi? Atau cara bertutur kata yang menarik namun belum tentu dimiliki oleh setiap blogger? Atau jumlah pengunjung yang setiap saat terus meningkat? Atau bahkan frekuensi menulis di dalam suatu blog?
Jika melihat dari beberapa faktor di atas, agak sulit menentukan suatu blog dapat dikatakan sebagai lebih bagus dari yang lain. Desain bukanlah sesuatu yang krusial di dalam weblog karena justru keuntungan blog terletak pada kemudahan pembuatan dan operasional blog. Pengguna tidak perlu membuat desain website sendiri karena semuanya telah disediakan oleh penyedia layanan seperti multiply.com, blogspot.com, dan lainnya. Berbagai contoh desain dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Sedangkan bagi pengguna software blog seperti Movable Type, WordPress, TextPattern, dan sejenisnya, beberapa template desain dapat dengan mudah ditemukan di internet. Namun jika Anda dapat menambahkan dan mengatur navigasi yang jelas di dalam template yang digunakan untuk membantu pengunjung membaca tulisan di dalam blog, hal ini merupakan nilai tersendiri.

Sedangkan cara bertutur kata bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh semua blogger, meskipun harus diakui hal tersebut dapat membuat banyak pengunjung tertarik kembali lagi ke situs blog yang bersangkutan. Agar dapat menciptakan suatu gaya bertutur kata yang berbeda namun menarik, dibutuhkan latihan menulis dan kemampuan mengolah kata secara terus menerus. Semakin tinggi frekuensi dan lama “jam terbang” blogger dalam menulis di dalam blognya, umumnya mampu meningkatkan kualitas dalam bertutur kata.
Sama halnya dengan pengunjung suatu website, tingginya jumlah pengunjung tidak dapat diraih dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan waktu dan strategi untuk menarik banyak pengguna internet berkunjung ke dalam situs blog miliknya. Bahkan beberapa pemilik blog berusaha menciptakan sesuatu yang menghebohkan untuk dapat menarik jumlah pengunjung dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat menjadi indikasi suatu blog menarik atau tidak untuk dikunjungi, namun dibutuhkan usaha yang cerdik untuk mewujudkannya.
Sedangkan frekuensi menulis di dalam suatu blog merupakan indikasi suatu blog dihidupi oleh pemiliknya secara serius atau tidak. Meskipun hal ini dapat menjadi penilaian tersendiri, namun semakin sering seorang menulis di dalam blog belum tentu menjamin kualitas isi yang ditulisnya. Pengunjung blog tidak dapat ikut merasakan informasi yang ingin dibagi oleh pemiliknya. Bahkan seringkali tulisan di dalamnya hanyalah sampah cyberspace karena ketiadaan tujuan untuk menulis.

Sepuluh Permasalahan
Untuk mengisi blog agar menarik pengunjung, menurut Jakob Nielsen dalam http://www.useit.com/alertbox, blogger perlu memperhatikan sepuluh permasalahan berikut ini. Pertama, jangan membiarkan informasi mengenai biografi tidak terisi. Penulis anonim kurang mendapatkan kepercayaan atas sesuatu yang ditulisnya. Seringkali pembaca menginginkan untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang penulis, baik berkaitan dengan kepercayaan ataupun kekaguman terhadap tulisannya.
Yang kedua, sertakan foto penulis di dalam blog. Anda dapat meningkatkan kredibiltas dengan menunjukkan bahwa tidak ada satupun fakta sederhana yang berusaha untuk disembunyikan. Selain itu, hal tersebut juga dapat berperan sebagai humas bagi penulis. Sedangkan yang ketiga, gunakan judul tulisan yang dapat memberikan gambaran mengenai isi yang akan dibaca oleh pengunjung. Judul yang tepat dapat menentukan pengunjung membuka keseluruhan isi dari tulisan tersebut atau tidak.
Yang keempat, gunakan informasi yang jelas jika ingin menambahkan link ke halaman lain. Hal ini akan mempengaruhi pengunjung perlu mengikuti link yang diberikan atau tidak.
Berikutnya yang kelima, berikan link secukupnya untuk tulisan yang Anda ketik di dalam blog. Jangan pernah menganggap bahwa semua pengunjung blog adalah penggemar setia tulisan Anda yang telah mengikuti tulisan dari awal pembuatan blog.
Yang keenam, gunakan kategori untuk mengelompokkan tulisan Anda sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari informasi yang berhubungan dengan topik yang diinginkan.
Selanjutnya yang ketujuh, jangan biarkan pengunjung kecewa karena perbaharuan informasi tidak teratur. Perbaharuan setiap hari merupakan hal yang terbaik namun perbaharuan secara mingguan atau bulanan juga dapat dilakukan tergantung dari topik yang ditulis. Membiarkan blog tanpa isi selama beberapa bulan akan menyebabkan Anda kehilangan pengunjung setia. Tetapi mengisi informasi tanpa tujuan menyampaikan sesuatu juga dapat menyebabkan pencemaran cyberspace.
Hal kedelapan, apabila isi sebuah blog semakin fokus pada satu topik tertentu maka akan menciptakan pembaca yang fokus pada tulisan Anda. Apabila Anda punya dua topik yang ingin dibicarakan, buatlah di dalam dua blog yang berbeda.
Permasalahan kesembilan, jangan pernah menulis sesuatu yang menyakiti orang lain. Berpikirlah dua kali sebelum mempublikasi tulisan tersebut. Sedangkan hal terakhir, gunakan nama domain sendiri jika diperlukan. Apalagi harga domain com, net, org saat ini berkisar 8 USD atau 75 ribu rupiah per tahun.

Lomba Blog
Dalam usaha memasyarakatkan pemanfaatan blog di masyarakat Jawa Tengah dan DIY, Telkom Divre IV Jawa Tengah bahu-membahu bersama Suaramerdeka.com, TraxFM Semarang, dan Komunitas Loenpia.net mengadakan lomba Blog dengan tema Membuka Maaf Melebur Dosa. Dengan tema yang telah ditetapkan tersebut, blogger diharapkan dapat menginspirasi sesamanya dalam hal saling memaafkan. Meskipun berhubungan dengan kata maaf, tulisan yang dibuat tidak hanya dibatasi pada cerita masa lebaran.
Kriteria penilaian yang ditetapkan oleh juri antara lain adalah kesesuaian isi blog dengan tema yang telah ditetapkan, bobot tulisan, bahasa, informatif, dan inspiratif. Hal ini merupakan prioritas pertama dalam penilaian lomba. Sedangkan prioritas kedua adalah kompatibilitas desain yang dipilih dengan web browser yang ada seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain. Selain itu, navigasi yang jelas dan mudah digunakan juga menjadi pertimbangan dalam penilaian. Kriteria yang terakhir adalah kesesuaian tulisan yang dibuat dengan desain yang dipilih.
Dengan biaya gratis dan masa waktu pendaftaran sampai dengan 12 November 2006, lomba ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para blogger Jawa Tengah dan DIY untuk berlomba-lomba membuat blognya menjadi bermakna. Informasi selengkapnya dapat dilihat melalui website Telkom Semarang di http://www.telkomsemarang.net. Sampai saat ini jumlah peserta yang telah terdaftar mencapai 110 peserta.

15 October 2006

eLearning Bukan Semata Upload dan Download

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Oktober 2006)

Inovasi dalam teknologi pembelajaran memang tidak pernah berhenti. Setiap saat pendidik yang tergabung di dalamnya berusaha untuk mengembangkan teknologi yang digunakan selama ini dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.

ELearning atau proses pembelajaran melalui media elektronik, terutama internet, saat ini dianggap dapat menjadi solusi pendidikan bagi siswa yang tidak dapat hadir secara fisik ke setiap perkuliahan, namun mempunyai niat untuk memperoleh pengetahuan atapun keinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi institusi pendidikan, teknologi di dalam eLearning dapat dijadikan media untuk semakin memperbaiki kualitas dalam pembelajaran jarak jauh (distance learning). Jika semula eLearning terkesan sebagai pembelajaran yang pasif dan hanya satu arah dari staf pengajar semata, setahap demi setahap hal ini mulai dirombak.
Dukungan multimedia dan perkembangan baru di dunia web semakin membantu mewujudkan pembelajaran interaktif, meskipun tidak bertemu secara fisik. Hal inilah yang menjadi fokus dalam Internasional Conference eLearning ketiga yang diadakan di Bangkok pada tanggal 3-4 Agustus 2006.

Yang menarik dalam acara tersebut, selain mengundang 49 pembicara yang berasal dari tidak kurang 15 negara, acara ini dapat dihadiri oleh masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun. Kementrian Information and Communication Technology (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Thailand ikut menjadi sponsor dalam acara besar yang diadakan sekali dalam setahun tersebut.
Tidak heran, jumlah peserta yang mendaftar membengkak menjadi 500 peserta, yang berasal dari berbagai kalangan di Thailand, dari siswa SMA, mahasiswa, dosen, pemerintah, sampai dengan praktisi asing yang bekerja di Bangkok. Bukan hanya berasal dari ibukota Bangkok saja, tetapi juga datang dari Thailand Selatan yang sesekali dilanda konflik.
Di dalam konferensi tersebut, berbagai ide ilmiah yang disampaikan sebagian besar menuju kepada arah pengembangan praktis eLearning. Jika semula eLearning dilihat sebagai aktifitas upload dan download materi pendidikan secara besar-besaran melalui media internet, saat ini dituntut untuk dapat lebih interaktif dan menekankan kolaborasi di dalam pembelajaran. Bukan semata-mata aktifitas untuk menghabiskan bandwidth internet tetapi juga peningkatan kualitas pembelajaran di dalamnya.
Saat ini, sebagian besar website yang digunakan untuk menyajikan eLearning masih lebih terfokus pada penyediaan fasilitas bagi pengajar untuk meng-upload materi kuliah, ujian, dan prosedur penilaian. Meskipun materi kuliah dapat berupa presentasi ataupun dokumen multimedia, dan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diberikan secara acak dan berbeda untuk setiap peserta, hal ini masih dianggap sebagai kelemahan.
Tidak adanya hubungan interaktif dan seringkali komunikasi hanya terjalin satu arah antara dosen dengan mahasiswa menjadi keprihatinan tersendiri. Ide e-Collaborative Projects untuk kualitas pembelajaran yang lebih baik disampaikan oleh Lim Kin Chew dari Singapura untuk mencoba membawa peserta keluar dari pemikiran konvensional atas eLearning.
Menurutnya, eLearning juga dapat digunakan untuk memfasilitasi tugas-tugas kelompok meskipun masing-masing siswa terpisah lokasi dan waktu. Dengan demikian, harus ada sistem penilaian yang dapat menangani performa setiap siswa dalam tugas tersebut. Dia menyarankan penggunaan software dari Sakai Project (sakaiproject.org) untuk memfasilitasi siswa dalam bekerja sama, berhubungan satu sama lain, memberikan kritik, dan mengambil kesimpulan secara kelompok di dalam konteks eLearning.

Sisi Gelap eLearning
Ada beberapa kelemahan dalam eLearning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiarism, dan pelanggaran hak cipta. Kuldeep Nagi dari Amerika, memberikan ide untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa soal-soal ujian.
Selain itu, pengajar juga harus memberikan interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh serta dan melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi dasar analisa tersebut.
Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan menambahkan perlunya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses illegal ke dalam proses pembelajaran, baik dengan menggunakan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu untuk mengurangi kecurangan dalam praktek eLearning.
Namun Nagi, kesuksesan pembelajaran dalam eLearning juga terletak pada kepercayaan yang diberikan kepada siswa dan kejujuran dari setiap komponen yang terlibat di dalamnya. Awalan e pada eLearning sebetulnya berbicara tentang exploration (pendalaman), experience (pengalaman), engagement (keterlibatan), ease of use (kemudahan penggunaan) and empowerment (pendayagunaan), namun juga memungkinkan untuk dieksploitasi ke arah negatif.
Seyogyanya, selain berfokus pada software yang digunakan untuk eLearning, pengajar perlu memberikan perhatian pada proses penyampaian konten pembelajaran dan manajemen materi eLearning.

Penggunaan Open Source dan Web 2.0
Di dalam konferensi tersebut juga dimunculkan pembahasan mengenai penggunaan software-software open source dan Web 2.0 dalam penyajian konten eLearning. Penggunaan software open source bukan saja dikarenakan gratis tetapi penyelenggara juga dimudahkan untuk melakukan perubahan yang sesuai dengan karakter dan jenis layanan dari institusinya.
Moodle (moodle.org), ATutor (www.atutor.ca), and Sakai merupakan contoh dari software Learning Management System (LMS) yang open souce, gratis dan telah digunakan oleh banyak institusi pendidikan dalam menyajikan konten eLearning. Sebagian besar telah menyediakan fasilitas forum, blog, chat, pembelajaran, bank pertanyaan, penilaian, dukungan multimedia, wiki, tugas kelompok, dan dukungan berbagai bahasa.
Sedangkan pemanfaatan Web 2.0 dalam eLearning mengacu pada ide web sebagai platform dan web service. Di dalam software eLearning, juga harus diperlengkapi dengan aplikasi kantor sejenis Word, Excel, dan PowerPoint. Sehingga staf pengajar dapat langsung bekerja di dalam web tersebut.
Selain itu, output yang dihasilkan dari dokumen tersebut juga harus dapat diakses dari berbagai peralatan seperti ponsel, PDA, ataupun PC tanpa harus mengunjungi situs tersebut. Hal tersebut dapat terjadi apabila dokumen eLearning disimpan dalam format RSS XML, yang umumnya digunakan untuk Blog.

13 August 2006

Jika Jurnalis Punya Blog

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 13 Agustus 2006)

Apa jadinya jika para jurnalis berkenalan dengan Blog? Akankah mereka menjadi Blogger? Akankah media massa tempatnya bernaung mengambil referensi berita dari Blog para wartawannya? Mungkinkah Blog hanya akan jadi koleksi arsip para penulis berita? Manfaat apa yang dapat diperoleh mereka?

Saat ini, Blog bukan lagi sesuatu yang asing dan mewah bagi pengguna internet. Blog tidak hanya digunakan untuk vokalis-vokalis di Internet yang ingin menyuarakan kebebasan atau idealismenya, tetapi juga telah digunakan oleh artis, anggota DPR, bahkan menteri pertahanan. Beberapa waktu yang lalu, para jurnalis yang tergabung dalam Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) di Jawa Tengah juga mulai melirik media ini.
Bekerjasama dengan komunitas Blogger Semarang Loenpia.net dan Telkom, pada akhir bulan Juli yang lalu KDW mengadakan pelatihan Blog untuk Jurnalis. Dengan tema Blog Your Mind, acara ini diharapkan dapat mengenalkan Weblog atau Blog kepada para wartawan dan masyarakat untuk kepentingan jurnalisme publik. Yang menarik untuk ditanyakan, apakah setelah mengenal Blog dan memanfaatkannya, mereka dapat disebut Blogger?

Jurnalis dan Blogger
Menurut Enda Nasution di dalam goblogmedia.com, tidak semua jurnalis yang ngeBlog dapat disebut blogger. Bisa saja para jurnalis hanya memindahkan atau mengoleksi artikel-artikel mereka ke dalam Blog. Menurutnya, Blog seyogyanya dimanfaatkan untuk kebebasan dalam berpikir dan menulis. Tidak ada imbalan yang diperoleh dalam menulis sesuatu di Blognya.
Namun di dalam artikel 8 Sebab Utama Memiliki Blog, Enda juga menulis salah satu manfaat Blog adalah dapat dijadikan tempat untuk menyimpan catatan-catatan atau liputan-liputan yang pernah dilakukan oleh sang jurnalis. Karena hal tersebutlah, Blog dapat dikatakan cocok untuk siapa saja. Dengan demikian, apabila sang jurnalis memiliki Blog untuk mengoleksi artikel-artikelnya, maka mereka juga dapat disebut Blogger.
Menurut thefreedictionary.com, apapun kepentingannya, siapa saja yang memanfaatkan Blognya bisa disebut Blogger jika dapat menulis di dalam Blog dan memelihara kelangsungan konten di dalam Blognya. Bahkan seseorang pengusaha yang ingin memanfaatkan Blog untuk kepentingan pemasaran sekalipun serta memelihara isi Blognya, juga dapat disebut Blogger. Tidak terkecuali bagi jurnalis. Asalkan ia dapat mengisi konten Blognya dan memelihara kelangsungannya, jurnalis juga dapat disebut Blogger.
Ada beberapa jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjadi Blogger sejak lama, antara lain Asep Bina Septriono (asepbs.blogs.friendster.com) dan Aulia Muhammad (auliamuhammad.blogspot.com). Sedangkan untuk di luar Jawa Tengah, Farid Gaban (fgaban.blogspot.com), Andreas Harsono (andreasharsono.blogspot.com), Saljudi Paris (aljudiparis.blogspot.com), dan Roi (blognya-roi.blogspot.com) adalah beberapa contohnya. Blog-blog tersebut dapat menjadi referensi style penulisan para jurnalis di dalam media Blog.
Beberapa dari mereka sengaja menggunakan Blog sebagai tempat arsip artikel sekaligus agar koleksi artikel tersebut dapat diakses secara online. Beberapa yang lain menggunakannya sebagai media untuk menyampaikan cerita, pendapat atau gagasan yang belum pernah dipublikasi sebelumnya di media tempat mereka bekerja. Karena editornya adalah penulis itu sendiri, maka artikel yang muncul di dalam Blog juga bervariasi, bergantung pada ekspresi sang jurnalis dan tidak dibatasi oleh visi-misi suatu institusi.

Kualitas Tulisan Blog
Kebebasan berekspresi tersebut seringkali dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang berbobot. Karena kualitas tulisan itulah, tidak jarang artikel-artikel di dalam suatu Blog dipilih menjadi referensi bagi media massa untuk mengulas berbagai topik yang sedang hangat. Situs milik Enda Nasution (enda.goblogmedia.com) dan Priyadi (priyadi.net) sering menjadi sumber referensi bagi media yang ingin mengulas hal-hal yang berhubungan dengan dunia Blog. Meskipun seringkali artikel-artikel tersebut disadur tanpa menyertakan sumber rujukan.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa kualitas tulisan di dalam Blog sebetulnya tidak kalah gengsi dengan tulisan-tulisan di media massa. Terlebih lagi jika seseorang mempunyai kemampuan menulis atau telah dibekali dengan ilmu-ilmu jurnalisme. Dengan bekal tersebut, gaya bertutur, ketajaman analisa dan keakuratan tulisan yang ditampilkan di dalam Blog akan menjadi lebih matang.
Oleh karena dibaca oleh pengguna internet di seluruh dunia, tulisan dan keberadaan sang Blogger yang juga seorang jurnalis akan semakin diakui. Apabila Blogger mempunyai fokus pada bidang minat tertentu, tidak jarang berbagai undangan untuk menjadi peserta, pembicara, bahkan menjadi juri suatu lomba akan datang kepadanya.
Meskipun tulisan-tulisan mereka di dalam Blog tidak mewakili institusinya, identitas yang bersangkutan dapat ikut mendorong popularitas media yang menaunginya. Seringkali pembaca mempunyai keingintahuan untuk mengetahui lebih jauh terhadap media massa tempat sang jurnalis. Hubungan saling menguntungkan dan saling mengisi dapat saja terjadi antara Blog sang jurnalis dengan media massa tempatnya bekerja.

Manfaat Bagi Jurnalis
Bagi jurnalis itu sendiri, mempunyai blog berarti juga berlatih untuk meningkatkan ketajaman analisa dan gaya penulisan. Berbeda dengan media massa konvensional, respon terhadap tulisan yang bersangkutan akan cepat diterima oleh sang jurnalis apabila tulisan tersebut tidak akurat atau bahkan dianggap cukup berbobot. Fasilitas komentar yang disediakan oleh sebuah Blog dapat dijadikan tolok ukur bagi mereka dalam menulis artikel selanjutnya.
Selanjutnya, Blog juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi gudang arsip dari artikel-artikel yang telah ditulis. Selain dengan tujuan dokumentasi, tindakan ini juga dapat membantu pengguna internet dalam memperoleh informasi. Tidak jarang artikel-artikel yang telah lama dipublikasi tetap menjadi favorit pencarian setelah beberapa bulan bahkan tahun terlewat. Karena tidak setiap pembaca pernah memperoleh informasi dari artikel yang telah lama dipublikasi. Atau seringkali tulisan tertangkap oleh mesin pencari ketika pengguna internet membutuhkan sumber-sumber referensi.
Dan manfaat yang terakhir, Blog mampu menjadi media untuk melepas kepenatan, penyaluran hobi atau berbagi cerita. Sebagai contoh, Asep Bina Septriono menggunakan Blognya untuk berbagi informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan musik. Saljudi Paris memilih sepakbola sebagai topik yang akhir-akhir ini muncul di Blognya. Sedangkan Andreas Harsono memilih untuk berbagi cerita tentang hal-hal yang sedang terjadi di sekitarnya.
Apapun konten Blog yang akan dipilih oleh jurnalis dan manfaat yang akan diperoleh, hal yang terpenting adalah komitmen untuk tetap memelihara Blognya dengan konten-konten yang bermakna bagi dirinya ataupun orang-orang yang membacanya.

02 July 2006

Web 2.0, Gelombang Baru di Dunia Internet

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 2 Juli 2006)

Web 2.0 dipercaya merupakan perkembangan dari teknologi web yang telah ada saat ini. Namun apa sesungguhnya yang dimaksud dengan Web 2.0? Apa pula bedanya dengan Web telah digunakan selama ini?

Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata yang familiar bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.
Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat mengakses web tersebut. Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini.

Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog (Konek edisi 5 Februari 2006). Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya.
Namun O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software-software yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.

MS Word berbasis Web
Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam komputer.
Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX (Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS, Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com.
Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.

Tujuh Karakteristik
Meskipun definisi Web 2.0 belum secara solid diformulasikan, terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun Anda berada. Cukup dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.
Karakteristik berikutnya, adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.
Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi, mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, dimana penyuplai data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.
Sedangkan karakteristik selanjutnya, web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.
Karakteristik kelima, dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.
Karakteristik keenam, software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.
Sedangkan karakteristik terakhir, adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Kunci Perbedaan
Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0.
Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0?

11 June 2006

Harapan Desa Melihat Dunia

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 11 Juni 2006)

“Sekolah kita akan kedatangan Internet…”, kata Kepala Sekolah. Beberapa anak yang mencuri dengar pembicaraan tersebut terkesima dengan "sosok" asing yang disebut Internet.

Ada perasaan terkejut ketika pertama kali melihat iklan ini di salah satu TV Indonesia. Sambil berusaha menebak-nebak siapa yang membuat program ini, saya tersenyum melihat reaksi lugu setiap bintang iklannya ketika menanggapi kedatangan sosok bernama Internet. Ketika iklan hampir berakhir dan logo sang perusahaan mulai muncul dengan jelas, maka terjawablah siapa yang beriklan. Ada perasaan kagum dan haru, meski diliputi perasaan ragu akan program ini. Seandainya betul-betul dilaksanakan dengan tulus, tentunya usaha ini tidak akan sia-sia. Bukan sekedar karena kepentingan bisnis atau program promosi perusahaan semata.
Banyak pemirsa televisi, terutama praktisi di bidang TI, menyatakan kagum dan tersentuh dengan adanya iklan ini. Bahkan ada yang teringat dengan pengalaman masing-masing beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali mengenal internet. Karena manfaat dan besarnya peranan internet bagi kehidupan mereka sekarang ini, mereka berharap hal yang sama juga dapat dialami oleh masyarakat desa, terutama pelajar yang direprentasikan dalam iklan tersebut.

Mahal
Di Jawa Tengah, internet mulai masuk ke kota Semarang pada tahun 1995. Dua penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider atau ISP) pada waktu itu ikut membidani ketersediaan akses internet dan promosi penggunaannya di kota ini.
Namun karena harga akses internet yang masih mahal serta sosialisasi manfaat dan penggunaan internet yang tidak meluas menyebabkan jumlah penggunanya tidak bertambah secara signifikan. Hanya orang-orang dengan tingkat pendapatan tertentu yang mampu memanfaatkan teknologi ini.
Pada saat itu warung internet hanya menyediakan satu komputer yang dapat disewa bergantian dengan harga sewa yang mencapai 12 ribu rupiah per jam namun dengan kecepatan yang jauh di bawah sekarang.
Tingginya harga sewa tersebut karena biaya tetap untuk akses internet dan telepon hanya dibebankan kepada satu komputer saja, bukan ke beberapa komputer seperti umumnya warung internet saat ini. Belum adanya pengetahuan tentang software atau hardware yang dapat membagi akses internet ke beberapa komputer turut menyebabkan berbagai keterbatasan ini.
Salah satu organisasi mahasiswa, yaitu Internet Club, dan satu unit pengembangan komputer untuk mahasiswa, yaitu UPK-FE, yang berbasis di Semarang, pada waktu itu mencoba untuk memecahkan solusi tersebut dengan memanfaatkan software dan hardware Proxy Router untuk membagi akses internet ke beberapa pengguna.
Dengan adanya pembagian tersebut, biaya telepon dan internet dapat dibagi bersama. Meskipun dengan berbekal modem berkecapatan 36Kbps, akses internet dapat dinikmati oleh 20 pengguna secara bersamaan. Meskipun lambat, cara tersebut dapat menghapus dahaga dan keingintahuan akan teknologi ini.
Saat ini, internet tidak lagi menjadi hal yang asing lagi. Surat elektronik atau e-mail telah menjadi pemeran penting dalam banyak aktivitas. Bahkan jika tidak memeriksa e-mail setiap hari, ada sesuatu yang kurang. Surat menyurat antara mahasiswa dengan dosen melalui e-mail sudah merupakan hal yang umum untuk mempermudah komunikasi. Batasan-batasan feodal di dunia pendidikan sedikit demi sedikit mulai terkikis melalui komunikasi ini.

Sosialisasi Manfaat
Seandainya program yang diiklankan tersebut dapat diberikan secara gratis atau murah kepada masyarakat desa dalam jangka waktu tertentu dan dipelihara secara rutin baik pelatihan pemanfaatan internet dan perawatan hardware, maupun sosialisasi, tujuan untuk membuat masyarakat Indonesia melek internet tentunya tidak akan sia-sia.
Dengan membuat mereka mengerti manfaat internet, potensi pemanfaatan internet jauh lebih besar dan berkelanjutan. Jika mereka dapat merasakan manfaatnya, tanpa dipaksa dengan kegiatan ekstrakurikuler, internet akan menjadi suatu kebutuhan. Hasil dari kemajuan tersebut bukan hanya akan dirasakan oleh masyarakat pengguna tetapi juga oleh sponsor.
Bercermin pada program TI dari kota Kebumen yang sukses menjadi finalis dalam penghargaan “The Stockholm Challenge 2006” di bidang pendidikan dan bersaing dengan berbagai negara di dunia yang memiliki cukup banyak dukungan dalam pemanfaatan TI. Meskipun tidak ada dukungan dari pemerintah dan LSM, komunitas TI di kota Kebumen mampu menghadirkan akses internet secara komersial dan non-komersial di kota ini serta memberikan pelatihan dan sosialiasi manfaat internet secara berkelanjutan untuk dunia pendidikan. Dengan memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan, mereka percaya bahwa masa depan negara kita dapat menjadi lebih baik.
Internet bukan hanya menjadi sarana bagi desa untuk melihat dunia, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan dunia. Guru tidak lagi berpanduan pada buku teks semata, tetapi juga dapat mengembangkan bahan pengajarannya dengan berbagai sumber pengetahuan di internet. Sedangkan bagi siswa, internet dapat menjadi jalan untuk menjawab berbagai keingintahuan mereka ataupun bahkan pekerjaan rumahnya.

Harga Akses
Internet sebagai salah satu pendorong kemajuan di bidang pendidikan, sudah selayaknya untuk dipikirkan kebijakan harganya. Penetapan harga akses internet yang lebih murah dapat mendorong tingginya frekuensi pemakaian. Dengan frekuensi pemakaian yang meningkat tentunya akan mengembalikan keuntungan provider pada titik semula atau bahkan lebih.
Jika kita melihat ke negara tetangga Thailand, yang notabene sama-sama negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, perkembangan internetnya cukup melesat jauh ke depan. Biaya akses internet 24 jam ADSL dengan kecepatan 256 Kbps hanya berkisar 600 Baht atau 150 ribu rupiah setiap bulannya. Sedangkan untuk kecepatan 4 Mbps berkisar 2.200 Baht atau 550 ribu rupiah.
Dengan perbandingan dengan biaya akses di Indonesia, biaya semurah itu tentunya membuat banyak pelajar asal Indonesia tertarik untuk memanfaatkannya. Apalagi masih ditambah dengan bonus gratis modem router ADSL, sehingga setiap pelanggan tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli hardware ADSL beserta instalasinya.
Jika akses internet murah untuk dunia pendidikan dapat terwujud di Indonesia, ada celah alternatif yang bisa diharapkan untuk mendorong kualitas sumber daya manusia dari dunia pendidikan. Namun apakah hal ini bisa terjadi? Semoga rencana Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk memanfaatkan satelit nasional dan pembuatan backbone internet internasional yang mandiri, tidak menginduk ke Singapura seperti saat ini, dapat mengurangi harga bandwidth sampai 20 hingga 50 persen.

09 April 2006

Marketing Melalui Blog, Kenapa Tidak

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 9 April 2006)

Pemanfaatan Blog tidak lagi terbatas pada kalangan individu semata. Beberapa perusahaan besar seperti Microsoft dan IBM telah memanfaatkan Blog untuk kepentingan bisnis mereka. Hal ini merupakan perkembangan positif dari fungsi Blog sekaligus membuktikan bahwa Blog tidak kalah dengan sebuah website.

Meskipun Blog atau Weblog juga merupakan salah satu bentuk website, seringkali dianggap sebagai situs yang tidak serius, bahkan tidak dianggap sebagai salah satu bentuk website.
Seperti yang telah dibahas pada rubrik Konek di Suara Merdeka Minggu edisi 5 Februari 2006, Blog merupakan salah satu bentuk website yang mudah dikuasai oleh pemula. Tanpa harus mengetahui pembuatan kode HTML, seorang pemula sudah dapat membuat situsnya sendiri.
Kemudahan ini bukan berarti mengecilkan nilai fungsi dan ilmu yang terkandung di dalamnya. Jika mau ditelusuri lebih jauh, banyak teknik yang perlu dipelajari untuk membuat sebuah Blog dapat dikenal oleh banyak orang. Bahkan menjadi media pemasaran yang handal.

Blog Marketing
Karena kemudahan yang diberikan Blog, seorang wirausaha dapat memulai aktivitas pemasarannya melalui internet sesegera mungkin. Ia tidak perlu menyewa seorang ahli pembuatan website atau ikut dalam kursus pembuatan website. Pembuatan Blog dapat dipelajarinya secara cepat dalam hitungan menit. Setelah itu, ia dapat mulai fokus pada aktivitas pemasaran.
Kemudahan dalam menampilkan gambar ke dalam Blog umumnya sangat menarik para pelaku bisnis untuk memulai penggunaan Blog dalam aktivitas marketing. Sebab salah satu hal yang paling diinginkan oleh mereka adalah dapat menampilkan gambar berbagai produk yang dimilikinya melalui halaman-halaman web yang dapat diakses secara luas melalui internet.
Bahkan jika diinginkan, klip video promosi produk juga dapat ditampilkan melalui blog tersebut. Sekali lagi, hal ini bisa dilakukan tanpa kemampuan teknik pembuatan website.
Kemudahan dan biaya yang rendah, atau bahkan hampir tidak ada, dapat sedikit meningkatkan kepercayaan diri para wirausaha dalam memulai menggunakan Blog untuk kepentingan bisnisnya.
Namun langkah-langkah apa yang dapat membuat konsumen percaya pada usaha Anda sekaligus produk yang Anda jual di Blog? Tanpa kepercayaan, situs usaha yang Anda buat baik Blog maupun non-Blog, hanyalah sebuah halaman profil perusahaan.

Kepercayaan Konsumen
Agar Anda dapat menyakinkan konsumen, Blog dapat diisi dengan berbagai komentar yang dikenal di dunia internet sebagai testimonial. Komentar ini dapat berasal dari berbagai tokoh daerah ataupun tingkat nasional. Komentar-komentar dari para tokoh yang berhubungan dengan bidang usaha Anda akan sangat banyak membantu meningkatkan kepercayaan konsumen.
Selain itu, berbagai penghargaan yang pernah didapatkan oleh perusahaan Anda juga dapat ditampilkan ke dalam Blog. Penghargaan tersebut tidak harus berupa sertifikasi tingkat internasional sejenis ISO 9XXX. Foto penghargaan atau pengakuan di tingkat lokal dari pejabat atau tokoh lokal juga dapat membantu Anda dalam memperoleh pengakuan dari konsumen. Contohnya dapat Anda lihat di http://usahawan.multiply.com.
Kegiatan-kegiatan sosial yang pernah dilakukan oleh sebuah perusahaan dapat menimbulkan simpati pengunjung yang datang ke situs Anda, yang akhirnya ikut meningkatkan kepercayaan pengunjung atas profil usaha Anda. Di beberapa negera, kegiatan sosial mendapat perhatian yang cukup tinggi dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Maka tidak heran, publikasi kegiatan ini di dalam website juga tidak pernah ketinggalan.
Selain ketiga hal di atas, Anda juga dapat melakukan edukasi atau penyediaan informasi yang mendidik terhadap konsumen. Penyediaan artikel-artikel yang dapat membantu konsumen dalam memilih produk yang berhubungan dengan usaha Anda. Apabila konsumen merasa terpuaskan keinginannya dalam memperoleh informasi tersebut, hal ini dapat menciptakan ketertarikan konsumen terhadap perusahaan penyedia informasi tersebut.
Semakin banyak artikel yang disediakan di dalam situs tersebut, semakin populer situs tersebut di dalam mesin pencari. Apabila pengguna internet mencari informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan artikel yang Anda sediakan, maka mesin pencari juga akan menampilkan Blog yang Anda miliki. Hal ini disebabkan adanya artikel di dalam Blog Anda yang berkaitan dengan pencarian tersebut.

Jaringan Seluas-luasnya
Salah satu kehebatan Blog adalah kemampuan dalam membuat jaringan kontak antar sesama Blogger. Satu sama lain dapat mendaftarkan situs Blog-nya ke dalam situs Blog orang lain.
Semakin luas jaringan kontak yang ia buat, semakin tinggi peringkat (ranking) situs tersebut di dalam mesin pencari. Semakin tinggi peringkat di dalam mesin pencari, semakin mudah konsumen menemukan Blog Anda secara tidak sengaja. Urutan hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari salah satunya didasarkan pada peringkat tersebut.
Pertautan antar sesama Blog juga dapat menjadi aktivitas promosi dari mulut ke mulut. Hal ini juga dilakukan oleh “The Kampret Show” yang beralamatkan di http://thekampretshow.multiply.com dalam mempromosikan video kartun humor Indonesia yang ia produksi sendiri.
Setiap launching produk di dalam Blog, maka setiap orang yang berkaitan dengan daftar kontaknya akan ikut menerima informasi tersebut. Berbeda dengan spam, pengiriman informasi antar sesama Blogger yang tergabung ke dalam daftar kontak merupakan hal yang tidak melanggar etika.
Selain bergantung pada aktivitas mesin pencari dalam mendaftarkan berbagai situs di dunia secara otomatis, Anda juga dapat secara sengaja mendaftarkan alamat Blog yang Anda miliki ke dalam mesin pencari melalui mekanisme yang disediakan.
Untuk Google, Anda dapat mengakses alamat http://www.google.co.id/intl/id/add_url.html.
Sedangkan untuk Yahoo!, Anda dapat mengunjungi http://search.yahoo.com/info/submit.html.

Meskipun Blog telah dilengkapi dengan berbagai alat bantu yang dibutuhkan dalam pemasaran, akan menjadi sia-sia apabila tidak ada campur tangan dari kita. Agar pemasaran melalui Blog dapat efektif, wirausaha harus komitmen untuk meluangkan waktu, mencurahkan idenya dalam penulisan artikel Blog, dan memperluas jaringan kontak antar sesama pengguna Blog. Kerja keras dan kecerdikan kita dalam menggunakan Blog untuk aktivitas bisnis akan menghasilkan hubungan antar konsumen yang erat serta peningkatan peringkat dalam mesin pencari, reputasi Blog di dalam web, dan penjualan. Selamat memulai usaha di internet!

19 February 2006

MP4, Video Klip dalam Ponsel

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 19 Februari 2006)

Sampai saat ini, beberapa orang masih menganggap MP4 adalah format audio yang berasal dari pengembangan format MP3. Sehingga tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk mengetahui format ini lebih jauh meskipun pasar sudah mulai dimasuki perangkat untuk menjalankan format MP4. Padahal dengan adanya format MP4, seorang dapat melihat tampilan video clip dalam ukuran yang cukup kecil. Ukuran tampilan video tersebut menyesuaikan ukuran perangkat yang memainkannya. Jika yang memainkan adalah ponsel dengan fitur MP4 player, maka tampilan video akan ditampilkan seukuran layar ponsel tersebut.

Sebelum melihat jenis-jenis MP4 player yang sudah ada di pasaran, ada baiknya untuk mengetahui lebih jauh tentang format MP4 itu sendiri. MPEG-4 atau MP4 merupakan format kontainer yang menggabungkan konten audio dan video dalam satu file. Format ini merupakan standar kompresi file multimedia yang diperuntukkan bagi perangkat dengan keterbatasan bandwidth seperti halnya telepon selular. Dengan MP4, Anda dapat menikmati digital audio dan digital video seperti halnya file MPEG yang dikenal masyarakat selama ini, namun dengan ukuran yang lebih kecil dan kebutuhan bandwidth yang rendah.
Dalam perkembangannya, banyak pengguna ponsel lebih mengenal format 3GPP yang memanfaatkan teknologi MP4 namun dengan ukuran file yang lebih kecil. Umumnya video kamera yang terintegrasi ke dalam beberapa ponsel menyimpan hasilnya ke dalam format 3GPP.
Pada umumnya, file MP4 menggunakan ekstensi .mp4 sebagai ekstensi yang resmi, namun ada beberapa ekstensi lainnya seperti ekstensi *.mp4v atau *.m4v untuk file MP4 yang berisikan video tanpa audio, *.m4a untuk MP4 yang berisikan audio tanpa video, dan *.3gp atau *.3gp2 untuk penggunaan di dalam telepon selular. Sedangkan pada beberapa MP4 player yang diproduksi oleh China, ekstensi *.mtv, *.amv, *.dmv, dan sejenisnya lebih dikenal untuk memainkan video klip dalam ukuran yang sama-sama kecilnya. Namun berbeda dengan 3GPP yang telah diakui secara luas, keluarga format MTV mempunyai basis yang berbeda dengan MP4 dan terbatas dalam kepemilikan format filenya.

Harga
Karena hal itulah, format ini tidak terlalu dikenal ataupun mendapatkan dukungan secara luas oleh produsen MP4 player. Meskipun begitu, cukup banyak pengguna yang menyukainya. Bagi mereka, pilihan seringkali bukan didasarkan pada formatnya, tetapi harga player yang lebih murah dan kemampuan yang sama dalam memainkan format video digital di layar perangkat portabel tersebut.
Berdasarkan informasi di atas, tentunya Anda tidak kesulitan dalam menebak ponsel dengan dukungan player MP4. Sebagian besar ponsel yang mendukung video camera saat ini telah dapat memainkan file dengan format 3GPP, diantaranya adalah Nokia 3660, 6600, 7610, 6630, 6681, Sony Ericsson K508i, S600, K750i, P800, Samsung SGH D-500, SGH D-510, SGH-C120, SGH-E350, serta Motorola E398, C650/C651, E680i, A1000, dan E1000.
Jika Anda ingin memiliki MP4 Player portabel yang terpisah dengan ponsel, beberapa produk dapat menjadi pilihan diantaranya adalah iPod Video dari Apple. Namun harga iPod Video yang ditawarkan saat ini masih berkisar 3 sampai 4 juta rupiah. Meskipun kapasitas penyimpanannya mencapai 30-60 GB, namun harga tersebut cukup membuat keder banyak orang yang berniat memilikinya. Sedangkan merek lainnya, Creative, dengan kapasitas 512 MB harganya berkisar 1,3 juta rupiah. Untuk kapasitas 1 GB, harga Creative Muvo Vidz mencapai 1,7 juta rupiah. Harga ini lebih bisa diterima oleh masyarakat yang hanya sekedar ingin mengikuti perkembangan teknologi MP4.
Namun jika Anda menoleh pada produk-produk MP4 player dari China, harganya bisa selisih sampai dengan setengah harga produk di atas. Semisal, MP4 Player bermerek Oker dengan kapasitas 256 MB harganya berkisar 500 ribu rupiah.

05 February 2006

Blog, Bukan Sekedar Diary Online di Internet

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 5 Februari 2006)

Tahun lalu adalah tahun yang istimewa bagi dunia blog. Banyak kejadian yang menimbulkan kontroversi di internet lahir dari website yang dinamakan dengan blog. Munculnya berbagai kontroversi tersebut justru semakin menimbulkan keingintahuan pengguna awam tentang apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan Blog?

Masih ingatkah dengan kasus foto rekayasa presiden bersama salah satu artis di Indonesia? Kejadian tersebut sempat membuat seorang pemilik blog dari Yogyakarta diinterogasi oleh Polda DIY. Pasalnya foto rekayasa yang sempat dipasang di dalam blog miliknya dianggap sebagai bentuk pelecehan kepada presiden.
Meskipun akhirnya kasus tersebut dianggap selesai, namun hal ini sempat menggoncangkan dunia blog Indonesia. Bahkan di dalam pertemuan antara Presiden dengan masyarakat Indonesia di Bangkok, sempat terungkap pertanyaan yang berkaitan dengan kasus tersebut dari salah seorang peserta yang dijuluki sebagai Bapak Blog Indonesia. Presiden menjawab dengan bijak dan lebih menyarankan Polisi untuk menasehati pemilik blog tersebut daripada memperkarakannya.
Dengan adanya kejadian tersebut, banyak masyarakat awam kemudian bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan Blog? Apakah sama dengan situs-situs yang ada di internet dan seringkali digunakan untuk kepentingan yang salah?
Blog atau Weblog sebetulnya hanya merupakan salah satu bentuk website, yang juga dapat dilihat dengan menggunakan web browser pada umumnya. Awalnya blog diperkirakan hanya akan menjadi sebuah tren, namun akhirnya berkembang menjadi sebuah budaya tersendiri di kalangan pengguna internet. Budaya untuk menuliskan berbagai catatan di internet untuk diperlihatkan kepada publik ternyata disukai oleh banyak anak muda bahkan orang tua. Bukan hanya siswa sekolah menengah pertama saja, tetapi juga profesor yang tingkat pendidikannya lebih dari rata-rata.
Banyaknya jumlah pengguna blog tanpa mengenal batasan usia dan profesi ini salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penyedia layanan blog di internet. Selain banyak yang bersifat gratis, umumnya operasional blog cukup mudah. Anda tidak perlu membuat desain website sendiri karena semuanya telah disediakan oleh penyedia layanan. Berbagai contoh desain dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Sedangkan untuk menulis di dalam blog, telah disediakan fasilitas yang umumnya cukup mudah digunakan. Bahkan jika diperlukan, Anda dapat menambahkan foto ataupun alamat internet lainnya di dalam catatan yang Anda buat. Aktivitas tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman apapun. Semua pengguna yang tidak paham pemrograman internet sekalipun dapat dengan mudah memanfaatkan layanan ini.
Penyebab lainnya adalah kemampuan blog dalam menjembatani komunikasi antara pemilik dan pengunjung. Pengunjung blog dapat memberikan komentar balik, sanggahan, ataupun catatan tambahan di dalam blog yang Anda tulis. Semakin banyak komentar dari pengunjung, blog tersebut akan semakin populer. Hal ini menciptakan sensasi tersendiri bagi pemiliknya maupun pengunjung yang memberikan catatan ke dalam blog tersebut. Bahkan seringkali komunikasi ini dapat menghasilkan hubungan pertemanan di antara keduanya meskipun belum pernah bertemu secara nyata.
Maka tak heran, banyak situs mulai membuka layanan blog baru untuk ikut menjaring pangsa pasar yang diperkirakan akan selalu meningkat. Di Indonesia, Indosiar dan Boleh.com juga terjun ke dunia ini. Untuk menarik minat para pelanggannya, Indosiar bahkan menggelar jumpa fans di beberapa kota, termasuk Jawa Tengah, dengan mengundang tokoh blog dari Indonesia. Bahkan pada tahun ini pula, Blog Awards 2006 siap dikompetisikan untuk pengguna Blog di Indosiar. Ini membuktikan meningkatnya minat pengguna blog berusaha diimbangi oleh penyedia layanan.

Gagasan Baru
Bagi sebagian besar kalangan ABG, blog seringkali hanya berfungsi sebagai diary online yang dipublikasikan di internet. Berbeda dengan diary konvensional yang isinya justru tidak dibuka untuk umum, para pemilik blog justru menginginkan orang lain untuk mengetahui berbagai hal yang ditulisnya. Tulisan dan komentar-komentarnya di dalam blog mereka tidak jauh bergeser dari kehidupan sehari-hari remaja. Begitu pula tanggapan-tanggapan yang masuk ke dalam blog mereka. Bagi mereka, yang terpenting adalah bisa menjalin komunikasi seluas-luasnya dengan para sahabatnya di dunia maya.
Namun bagi kalangan yang lebih dewasa, blog juga menjadi tempat merefeksikan diri. Meskipun kadangkala refleksi diri sebagian orang diungkapkan secara berlebihan di dalam blog, namun tidak jarang opini, gagasan, atau ide-ide baru justru tercipta melalui media ini. Karena sifatnya bebas, pemilik blog dapat mengungkapkan berbagai pendapatnya. Komentar dan sanggahan dari pengunjung blog seringkali dapat menstimulasi pemilik untuk lebih menajamkan opininya. Berbagai opini yang disuarakan akan semakin lebih unik dan lebih cerdas dalam pengungkapannya. Menurut Rebecca Blood, hal ini dapat menjadi terapi jiwa tersendiri bagi pemilik dan pengunjung blog.
Melalui media blog ini pula seringkali dapat Anda temukan berbagai sanggahan atas pernyataan beberapa pakar di media massa. Jika sanggahan-sanggahan tersebut bisa dibaca oleh pakar yang bersangkutan, tentunya akan semakin meningkatkan daya analisis dan pemecahan terhadap suatu masalah.
Namun jika tidak dikemas dengan bijaksana, komentar-komentar di dalam blog akan menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi orang lain. Hal inilah yang menyebabkan munculnya pandangan negatif pada penggunaan blog. Meskipun sebetulnya blog sendiri bukanlah hal yang negatif.
Bahkan bagi sebagian orang, blog dapat meningkatkan gairah hidup. Karena menunggu orang lain memberikan komentar dan sanggahan pada keesokan harinya serta mengisi lagi tulisan dalam blog adalah hal yang menarik bagi banyak pemilik blog.
“Blog mampu menstimulasi saya ketika bangun pagi”, kata Rebecca Blood dalam wawancaranya dengan David Weinberger yang dipublikasi dalam situsnya, http://www.rebeccablood.net/bloggerson/davidweinberger.html.


Penyedia Layanan Blog
Jika Anda berminat untuk mencoba layanan blog, Anda dapat mendaftarkan diri ke beberapa penyedia layanan blog secara gratis. Namun dalam memilih blog, terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, antara lain adalah kecepatan akses yang membuat Anda dan pengunjung tidak kesulitan dalam mengakses blog tersebut. Selain itu, banyaknya pilihan dalam hal desain tampilan juga perlu dijadikan pertimbangan agar blog Anda selalu menarik untuk dikunjungi. Dan yang tidak kalah penting, blog tersebut harus mudah untuk digunakan. Sedangkan fitur tambahan yang lain dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung keputusan Anda.
Beberapa penyedia layanan blog gratis dapat Anda temukan di Friendster (friendsterblogs.friendster.com), Microsoft Network (spaces.msn.com), Google Blogger (www.blogger.com), Yahoo! (360.yahoo.com), Blogspot (www.blogspot.com), Multiply (multiply.com), dan masih banyak lagi. Sedangkan layanan blog yang berbasis di Indonesia dapat temukan di situs Indosiar (blog.indosiar.com) dan situs Boleh.com (blog.boleh.com).
Namun bagi yang telah memiliki web server sendiri, Anda dapat menginstalasi blog sendiri dengan menggunakan paket software yang ada, antara lain Movable Type, WordPress, dan TextPattern. Ketiga software untuk membangun blog tersebut dapat didownload melalui www.movabletype.org, www.wordpress.org, dan www.textpattern.com. Dibandingkan dengan dua software yang lain, Wordpress dapat dikatakan lebih unggul karena gratis, open source, dan dapat berjalan di berbagai platform. Perbandingan fitur antara ketiga software tersebut dapat Anda lihat melalui http://www.sitepoint.com/article/blog-software-smackdown-review.