(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 16 Januari 2011)
Bagi 45 juta pengguna internet di Indonesia dan 237 juta rakyat Indonesia, ancaman Menkominfo untuk menutup akses internet di BlackBerry tentunya tidak akan segalau dua juta lebih pengguna BlackBerry di Indonesia. Apalagi harga cabe dan beberapa bahan pokok di pasaran cenderung naik saat ini.
Namun dua juta orang pengguna BlackBerry inilah yang termasuk pengguna internet paling aktif di Indonesia. Setiap saat dan setiap waktu mereka dapat menerima informasi dan menciptakan komunikasi dengan masyarakat internet lainnya. Karena dunia internet hanyalah sejauh genggamannya saja.
Sehingga tak heran informasi benar dan informasi bohong (hoax) mengenai penutupan BlackBerry juga beredar dengan mudah dan tentunya menimbulkan reaksi yang cepat pula. Melalui BlackBerry Messenger (BBM), ratusan bahkan jutaan pengguna gadget ini bisa dihimpun untuk memberikan masukan ke Tifatul Sembiring melalui akun Twitternya.
Dampak pada Pengguna
Sebetulnya permasalahan yang terjadi tidaklah serumit yang dibayangkan. Sebab yang diancam untuk ditutup oleh Menkominfo adalah akses browsing melalui jalur BlackBerry, bukan semua layanan BlackBerry.
Namun dampaknya memang cukup merepotkan. Terutama bagi mereka yang sering mengakses internet melalui ponsel BlackBerry.