DALAM beberapa tahun ini kita diperlihatkan berbagai terobosan teknologi yang menghasilkan nilai-nilai baru dalam kehidupan manusia melalui bentuk kecerdasan buatan, Big Data, dan Internet of Things (IoT). Kalangan bisnis menyebut ketiganya sebagai inti dari industri 4.0, sedangkan pemerintah Jepang sejak tahun 2016 merumuskannya sebagai masyarakat 5.0 atau society 5.0.
Kedua terminologi ini menekankan adanya interkoneksi data dari berbagai pihak yang terkumpul menjadi Big Data melalui perangkat-perangkat yang terhubung ke internet dan kemudian diolah menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan keputusan-keputusan penting di dalam industri maupun kehidupan masyarakat.
Transformasi tersebut akan banyak mengubah wajah bisnis pada masa depan dan cara hidup manusia. Data bukan hanya menjadi bagian penting bagi para manajemen di dunia bisnis, melainkan juga bagi kehidupan masyarakat secara umum.
Sebagai contoh, pada jam-jam sibuk, kita seringkali membutuhkan bantuan aplikasi peta digital untuk menentukan jalur yang akan ditempuh agar sampai di tempat tujuan dengan cepat dan lancar.
Kecepatan dan kualitas supply data ke penyedia peta digital akan menentukan solusi yang paling tepat bagi perjalanan kita, bukan hanya terkait jarak terdekat untuk menuju suatu lokasi tetapi juga jarak tersingkat berdasarkan analisis data terkait kondisi jalan, cuaca, atau bahkan kepadatan lalu lintas.
Hal ini tidak dimungkinkan pada masa-masa sebelumya karena data yang dimiliki tidak cukup banyak untuk dianalisis, belum banyak perangkat-perangkat yang ikut membantu pengumpulan data tersebut, serta variasi data yang tersedia pada saat itu belum mencakup semua kondisi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.