21 May 2019

Menemukan Keseimbangan di Era Disruptif Artikel

(Tribun Jateng, Opini – 18 Mei 2019)

Melihat video-video di sebuah kanal Youtube salah satu pemain lama di dunia taksi, tampak terlihat bahwa dunia bisnis bergerak dinamis dan menemukan titik keseimbangannya. Hal ini sama seperti yang terjadi di tengah hiruk-pikuk bisnis taksi beberapa tahun terakhir ini. Melihat geliat Blue Bird yang baru saja meluncurkan taksi listrik BYD e6 dan Tesla model X 75D, perusahaan ini tampaknya bisa bertahan dengan baik meskipun awalnya kesulitan menghadapi era disrupsi.
Investasinya dalam jumlah besar untuk kendaraan-kendaraan yang tidak umum dimiliki oleh pribadi-pribadi yang menjadi mitra pengemudi taksi online pesaingnya, membuat posisi taksi ini bisa berbeda secara signifikan dibandingkan sebelumnya. Usaha tersebut dapat dipandang menjadi gerakan lanjutan dari beberapa inovasi digital dalam aplikasi dan pemasaran yang telah diusahakan oleh perusahaan ini sebelumnya, untuk mengejar ketinggalan di era disrupsi dalam dua tahun terakhir ini.
Seperti yang diilustrasikan di dalam salah satu videonya di Youtube, sebagai pemain lama ia merasa bagaikan kapal besar yang tidak mungkin berbelok dengan lincah namun memiliki kelebihan terkait pengalaman yang lebih lama dalam dunia taksi dan konsumennya. Meskipun menyatakan keinginannya untuk kembali belajar dengan dunia yang baru, pemain lama tidak harus bergerak mengambil langkah yang sama seperti pesaingnya. Justru melalui kelebihannya yang telah dimiliki pada masa sebelumnya, perusahaan ini bisa mengembalikan bisnisnya ke jalur yang sesuai di jaman yang baru.
Sekian lama malang melintang di dunia taksi, Blue Bird masih memliki kelebihan yang belum sirna dari ingatan pelanggannya, terutama dalam hal kenyamanan, keamanan penumpang, dan sistem pengelolaan SDM yang lebih matang. Kepercayaan dan loyalitas pelanggan yang masih ada di dalam benak konsumen bisa mengembalikan posisinya ke semesta yang baru.