15 May 2005

Akses Informasi melalui WAP

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 Mei 2005)

Situs WAP merupakan salah satu produk konten untuk ponsel selainVAS (Value Added SMS), nada dering (ringtones), wallpaper, aplikasi permainan (games) dan non-games. Berkat adanya WAP (Wireless Application Protocol), ponsel mempunyai kesempatan untuk digunakan berkunjung ke berbagai situs di internet, memeriksa email, dan aktivitas browsing lainnya, tanpa harus tergantung dengan komputer. Berbeda dengan situs web (website), situs wap menyesuaikan keterbatasan teknologi yang ada pada ponsel. Tampilannya lebih ringkas dan lebih menitikberatkan pada fungsi.
Situs-situs wap tersebut sebetulnya sudah dapat diakses sejak teknologi GSM mencapai level 2G dengan menggunakan layanan CSD atau dial-up. Namun karena biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses WAP cukup besar, maka layanan tersebut akhirnya tidak banyak yang digunakan oleh masyarakat. Munculnya layanan GPRS pertama kali di Indonesia pada tahun 2000, menumbuhkan kembali keinginan pengguna ponsel untuk dapat mengakses internet. GPRS yang digolongkan dalam teknologi 2,5G ini mempunyai keistimewaan selalu terkoneksi ke internet (always connected) sehingga pengguna ponsel tidak perlu khawatir akan dikenai biaya tambahan meskipun berlama-lama membaca berita pada suatu situs wap. Karena yang dihitung bukan lamanya penggunaan internet, tetapi besarnya konten yang Anda download melalui GPRS. Keistimewaan tersebutlah yang sering menjadi topik promosi pada awal-awal pemasaran layanan GPRS pada tahun-tahun tersebut.
Pada standar WAP versi pertama (1.0 dan 1.1), situs wap hanya dapat ditampilkan dalam 2 warna saja yaitu monochrome atau hitam-putih yang didukung oleh sebagian besar layar ponsel pada saat itu. Selain itu, tampilan website yang boros dikonversi ke dalam format yang lebih ringkas. Konversi tersebut dilakukan secara manual dengan menggunakan bahasa WML atau memanfaatkan WAP gateway sebagai penerjemah dari HTML (bahasa yang dipakai dalam membuat website) ke WML. Protokol tersebut menjadikan situs internet lebih cepat diakses melalui ponsel karena ukuran yang di-download menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran website. Sehingga situs internet menjadi enak dikunjungi meskipun kecepatan pada saat itu tidak maksimal dan seringkali berubah-ubah. Sedangkan pada versi yang kedua, WAP telah menyesuaikan dengan layar ponsel yang berwarna dan tidak lagi mempermasalahkan kecepatan akses internet melalui GPRS. Meskipun begitu, banyak situs wap yang aktif sampai saat ini memilih untuk tetap menyajikan tampilan situs yang minimalis dan fungsional. Strategi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan turunnya kecepatan akses internet melalui GPRS dan biaya per-kilobyte untuk setiap kali kunjungan.

Menyajikan Informasi melalui WAP
Jika Anda memiliki informasi ataupun layanan tertentu dan ingin dimanfaatkan oleh sesama pengguna ponsel melalui WAP, maka yang perlu Anda persiapkan pertama kali adalah server WAP. Sama halnya dengan server web, Anda dapat mengusahakan komputer server tersebut secara mandiri atau sewa ke perusahaan web-hosting. Yang terpenting adalah server tersebut telah diatur untuk mendukung konten WAP dan terkoneksi ke internet. Bagi institusi yang sebelumnya telah mempunyai situs web dengan layanan tertentu, menambahkan materi WAP merupakan langkah yang tidak sulit. Anda hanya perlu melakukan beberapa modifikasi kode untuk mengkonversi dari situs web ke situs wap.
Namun jika Anda memulai semuanya dari awal, maka yang perlu dipikirkan adalah layanan yang ingin disediakan. Bentuk layanan yang paling umum dan sudah diberikan saat ini adalah layanan informasi kurs mata uang, saham, cuaca, bioskop, harga produk, dan headline berita terbaru. Untuk institusi pendidikan, layanan tersebut dapat berupa informasi transkrip nilai, berita kampus, atau lowongan kerja. Sedangkan yang lain dapat berupa produk informasi yang khusus dikeluarkan oleh institusi yang bersangkutan. Setelah sumber informasi dipersiapkan, Anda dapat mulai membuat situs wap yang sesuai dengan layanan yang akan diberikan. Pembuatan situs ini tidak terlalu sulit karena telah banyak software editor untuk pembuatan situs wap. Anda tidak perlu pusing menghapal kode program untuk menyusun situs tersebut. Semuanya dapat dilakukan dengan mudah karena dalam software-software tersebut telah tersedia tombol-tombol untuk semua obyek situs wap. Anda cukup memilih setiap obyek dengan menggunakan mouse, tanpa harus mengerti kode di dalamnya. Beberapa software yang populer digunakan untuk pembuatan situs wap antara lain Waptor dan Dotwap. Waptor dapat di-download melalui alamat http://www.yashka.dp.ua/download/wap/win/, sedangkan Dotwap dapat di-download melalui alamat http://www.inetis.com/freeware.asp.
Selama pembuatan situs wap, Anda dapat memeriksa tampilan yang dihasilkan untuk setiap halamannya dengan menggunakan emulator browser WAP. Program emulator ini dapat menggantikan fungsi browser yang ada di dalam ponsel sehingga Anda tidak perlu memiliki ponsel yang mendukung wap dan operator yang mendukung GPRS. Asalkan terkoneksi dengan internet, emulator tersebut dapat mengunjungi situs-situs wap di internet. Namun jika digunakan untuk keperluan pembuatan situs wap di dalam komputer lokal, program emulator ini dapat digunakan untuk memeriksa dan melihat hasil jadi situs wap yang dibuat secara offline, tanpa memerlukan koneksi internet dan biaya. Beberapa emulator yang umumnya digunakan antara lain M3Gate dan Winwap. M3Gate dapat didownload melalui alamat http://tucows.mundofree.com/preview/72185.html, sedangkan Winwap dapat ditemukan di alamat http://www.yashka.dp.ua/download/wap/win/.
Setelah cocok dengan hasil jadi situs wap yang dibuat dengan software editor, Anda dapat mulai meng-upload konten tersebut ke komputer server yang terhubung dengan jaringan internet 24 jam. Anda dapat melakukan pengujian tampilan situs wap untuk terakhir kalinya dengan menggunakan ponsel yang sebenarnya. Selain melihat tampilan dan mencatat kesalahan yang mungkin timbul, pada saat pengujian Anda juga perlu menghitung biaya yang dikeluarkan pada saat mengakses situs tersebut. Sehingga diperoleh kesimpulan yang akurat untuk evaluasi, perlu atau tidak dilakukan perubahan kode.
Anda dapat menentukan jenis layanan yang ditampilkan melalui situs wap merupakan fasilitas gratis atau komersial. Jika disediakan secara mandiri tanpa kerjasama dengan operator, setiap pengguna ponsel dapat mengunjungi situs tersebut. Pengunjung hanya akan dikenai biaya akses situs wap dalam satuan kilobyte. Namun jika Anda menginginkan fasilitas yang disajikan termasuk dalam layanan komersial, maka kerjasama dengan operator ponsel tentunya sangat diperlukan. Secara teknis, situs wap dapat “dikunci” untuk pengguna operator tertentu saja. Biaya akses yang dikeluarkan oleh pengunjung juga dapat diatur sesuai dengan kesepakatan penyedia konten WAP dan operator ponsel. Jika informasi yang “dijual” cukup menarik, situs wap yang Anda buat akan menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.

Pemanfaatan untuk Bisnis
Sebetulnya situs wap juga dapat dimanfaatkan oleh praktisi bisnis dalam memperlancar dan mengembangkan usahanya. Salah satunya adalah pemberian layanan informasi kepada konsumen melalui ponsel. Dengan perkembangan saat ini, WAP tidak lagi terbatas pada halaman statis. Salah satunya adalah penyediaan peta online untuk menuju suatu lokasi bisnis. Perjalanan menuju lokasi yang sebelumnya tidak diketahui akan menjadi lebih mudah hanya dengan berpedoman pada ponsel di tangan. Pengguna hanya cukup mengetahui lokasi saat ini dan yang akan dituju, kemudian akan diproses oleh server untuk didapatkan hasilnya. Dari layar ponsel akan diketahui alternatif jalan yang bisa dipilih untuk sampai ke tujuan. Ini akan banyak membantu pengusaha hotel dan usaha lain dalam memberikan layanan kepada konsumennya. Kemudahan dalam memberikan petunjuk ke lokasi usaha akan membuat pengguna ponsel merasa dimudahkan untuk menjadi bagian dari konsumen perusahaan.
Selain itu, pemesanan kamar hotel juga bisa dilakukan secara langsung melalui media ini. Konsumen bukan hanya melakukan pemesanan, tetapi juga dapat memilih kamar yang sedang kosong pada waktu itu tanpa melalui resepsionis. Semuanya dapat dibuat dengan mudah melalui media WAP sehingga akan mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi dengan pengusaha. Jika pemesanan kamar hotel bisa dilakukan melalui WAP, tentu saja pemesanan barang juga mampu dilayani di sini. (Ridwan Sanjaya)

06 May 2005

Berburu Email Gratis

(Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005)

Berkirim surat melalui internet dengan menggunakan e-mail (electronic mail) saat ini sudah bukan merupakan kegiatan yang asing bagi masyarakat. Bahkan pada beberapa individu, aktivitas tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari. Selain karena alasan praktis, juga disebabkan oleh kecepatan waktu pengiriman surat dan biaya yang dikeluarkan. Bagi sebagian besar pengguna, mengirim e-mail cukup dilakukan di depan komputer rumah atau kantor yang terkoneksi ke internet. Pengguna tidak perlu direpotkan oleh aktivitas pencetakan surat, pembelian amplop, dan pengiriman ke kotak pos. Bahkan jika diperlukan, dokumen-dokumen multimedia juga dapat disertakan dalam pengiriman e-mail. Dalam hitungan detik, e-mail sudah sampai ke alamat yang dituju. Dan biaya yang dikeluarkan untuk setiap suratnya rata-rata tidak akan mencapai nilai puluhan ribu rupiah, meskipun alamat yang dituju mempunyai jarak tempuh yang jauh dan melintasi benua lain.
Pada awalnya, alamat e-mail hanya bisa dimiliki oleh pelanggan internet saja. Setiap penyedia jasa layanan internet (ISP) umumnya memberikan sebuah account e-mail sebagai fasilitas yang dimiliki oleh pelanggan. Untuk penambahan account baru, pelanggan dikenai sejumlah biaya tertentu, tergantung dari jumlah alamat yang akan dibuat. Namun sejalan dengan perkembangan internet, banyak layanan gratis yang bisa diperoleh melalui internet. Salah satunya adalah layanan e-mail gratis. Cukup banyak layanan e-mail gratis yang bisa Anda temukan di internet. Penyedia layanan tersebut bisa berasal dari dalam negeri atau luar negeri, dengan fasilitas dan domain yang berbeda-beda. Beberapa e-mail gratis yang populer digunakan antara lain Telkom.net, Plasa.com, Yahoo!, Hotmail, GMX, dan masih banyak lagi.
Fasilitas yang diberikan oleh setiap situs mempunyai variasi yang berbeda-beda. Dari pemberian alamat yang mudah diingat, besarnya daya tampung, sampai dengan kemampuan memisahkan e-mail yang masuk dalam kategori sampah. Salah satu fasilitas yang sering dianggap cukup penting bagi pengguna adalah kapasitas atau besarnya daya tampung e-mail. Pada beberapa pengguna, surat yang masuk dan keluar sengaja tidak dihapus dari account e-mail karena juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan yang abadi. Meskipun bukan tempat yang aman untuk menyimpan, banyak pengguna tetap memanfaatkannya untuk kepentingan penyimpanan dengan alasan praktis yaitu apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, mereka dapat langsung memeriksanya di account e-mail yang bersangkutan. Namun bahaya yang muncul adalah hilangnya surat-surat tersebut jika sewaktu-waktu layanan e-mail gratis ditutup. Dukungan dana dari sponsor sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan layanan yang diberikan.

Email Gratis dari Google
Setelah sukses dengan usaha mesin pencarinya, Google mulai mengembangkan usahanya sampai ke layanan e-mail gratis. Meskipun sampai saat ini masih dalam taraf pengembangan, layanan tersebut sudah banyak menyita perhatian para pengguna internet. Terutama jika mereka menginginkan untuk memiliki e-mail dengan kapasitas yang besar. Layanan e-mail yang diberi nama Gmail ini pada awalnya “hanya” menyediakan kapasitas 1 Gigabyte untuk setiap pengguna. Namun pada perkembangannya, kapasitas tersebut berkembang hingga mencapai 2 Gigabyte. Dengan ukuran sebesar itu, pengguna tidak perlu khawatir akan kehabisan kuota. Kapasitas 2 GB merupakan ukuran yang sangat besar jika Anda hanya memanfaatkannya untuk aktivitas berkirim surat.
Kapasitas tersebut tidak akan cepat habis, terutama jika Anda juga mengaktifkan fasilitas Forwarding dan POP untuk memindah e-mail dari dalam account Gmail ke lokasi atau komputer lain. Fasilitas Forwarding memungkinkan Anda dapat mentransfer secara otomatis surat yang masuk dengan kategori tertentu ke alamat e-mail yang lain. Sedangkan fasilitas POP memungkinkan Anda untuk dapat men-download surat dari dalam server Gmail ke komputer pribadi, dengan menggunakan software pembaca e-mail, seperti Outlook Express, Microsoft Outlook, Eudora, atau Thunderbird. Fasilitas ini banyak dicari oleh pengguna koneksi internet yang tidak terus-menerus atau dial-up, dengan tujuan agar tidak banyak pulsa yang terbuang pada saat membaca e-mail. E-mail dapat di-copy terlebih dahulu ke dalam harddisk komputer pribadi dan koneksi internet dapat diputus setelah proses penyalinan selesai. Dengan begitu, pemilik e-mail dapat membaca secara offline setiap surat yang masuk tanpa khawatir pulsa dan biaya internetnya menjadi bengkak.
Untuk mengaktifkan fasilitas POP, Anda hanya perlu memilih menu Settings dan memilih salah satu opsi untuk mengaktifkan fasilitas POP. Selanjutnya dari dalam komputer pribadi, Anda perlu mengatur konfigurasi account Gmail melalui software pembaca e-mail yang digunakan. Pengaturan tersebut meliputi nama account (alamat e-mail), password, alamat POP3 (untuk menyerap e-mail) dan SMTP (untuk mengirim e-mail), beserta nomor port POP3 dan SMTP. Semua informasi tersebut secara jelas dapat Anda temukan melalui alamat http://gmail.google.com/support. Anda juga dapat memanfaatkan program khusus untuk melakukan konfigurasi secara otomatis yang disediakan pada alamat http://toolbar.google.com/gmail-helper/GmailConfig.exe.
Selain itu, masih ada fasilitas filters yang dapat digunakan untuk memilah-milah e-mail agar dapat diletakkan di lokasi tertentu, mentransfernya ke alamat lain atau bahkan menangkalnya. Fasilitas ini sangat berguna jika banyak surat-surat sampah (junk-mail) yang masuk ke dalam alamat Anda. Sehingga Anda tidak perlu direpotkan dengan aktivitas menghapus e-mail smapah karena semuanya akan dilakukan secara otomatis oleh server.

Sempat Dilelang
Meskipun situs http://gmail.google.com sudah dapat dikunjungi sejak tahun lalu, namun tidak ada satupun link yang dapat digunakan untuk melakukan pendaftaran. Hal ini disebabkan karena layanan ini memang belum resmi dibuka untuk umum. Pada logo Gmail yang tampak pada bagian kiri atas juga masih terdapat tulisan Beta, yang menandakan layanan tersebut masih dalam proses pengujian. Meskipun belum resmi dibuka, banyak juga pengguna internet yang ternyata telah memiliki account Gmail. Hal ini dikarenakan setiap pemilik account Gmail dapat mengirimkan undangan (invitation) kepada penghuni internet yang lain untuk mencoba dan menguji kemampuan serta fasilitas di dalamnya. Anda bisa saja meminta pemilik account Gmail yang dikenal untuk mengirimkan undangan melalui e-mail jika Anda tertarik untuk mencoba. Instruksi pembuatan alamat baru akan dijelaskan secara terurut dalam surat yang dikirim oleh Google. Pada awal perkenalan Gmail, undangan-undangan tersebut sempat dikomersialkan oleh beberapa beta-tester. Bahkan sempat dilelang di salah satu situs lelang terkenal, E-Bay. Hal ini membuktikan cukup besarnya rasa penasaran orang-orang untuk mencoba e-mail yang dikelola oleh Google.
Jika dalam pengujiannya terbukti aman, cepat, dan mudah, tentunya banyak orang menunggu layanan e-mail gratis ini segera dibuka untuk umum. Sehingga setiap orang dapat memilikinya secara bebas, tanpa tergantung dengan pemilik account Gmail yang lain. (Ridwan Sanjaya)

Internet Bermodem Ponsel

(Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005)

Internet dengan modem ponsel? Keraguan tersebut seringkali muncul dalam benak para pengguna aktif internet. Salah satu sebabnya adalah perhitungan tarif yang berbeda dengan koneksi internet biasa. Pada umumnya biaya yang harus dibayar dihitung berdasarkan lamanya penggunaan internet. Namun jika Anda memanfaatkan jalur GPRS maka biaya dihitung berdasarkan ukuran data yang dikirim maupun diterima. Apakah hal ini akan menguntungkan untuk pengguna? Apa kelebihan yang diperoleh dari akses internet dengan modem ponsel?

Pemanfaatan ponsel sebagai modem untuk akses internet hanya merupakan salah satu alternatif koneksi internet. Caranya adalah dengan menghubungkan ponsel ke komputer/laptop melalui kabel data, infrared, ataupun bluetooth. Selanjutnya ponsel yang terhubung ke komputer akan digunakan sebagai modem untuk berbagai aktivitas di internet. Namun bagi sebagian orang, pemanfaatan ponsel sebagai modem sering dianggap sebagai tindakan buang-buang uang semata. Biaya yang dikeluarkan masih lebih besar dibandingkan dengan koneksi internet biasa. Setiap kilobyte data yang dikirim dan diterima dari jalur GPRS melalui ponsel dikenai biaya yang bervariasi, berkisar Rp. 5 sampai dengan Rp. 30 per kilobyte, tergantung dari pilihan operator.
Tarif rata-rata yang ditetapkan oleh Indosat Seluler untuk akses internet melalui IM3 dan Matrix adalah sebesar Rp. 11 per kilobyte. Sedangkan Mentari tidak menyediakan akses internet melalui GPRS. Hal ini dikarenakan layanan GPRS yang ada pada Mentari sampai saat ini hanya digunakan untuk mendukung pengiriman MMS. Sedangkan Telkomsel memasang tarif akses internet melalui simPATI sebesar Rp. 30 per kilobyte dan KartuHALO sebesar Rp. 25 per kilobyte. Bagi pengguna XL, setiap data yang diakses melalui jalur GPRS dikenai tarif sebesar Rp. 25 per kilobyte. Untuk operator CDMA seperti Mobile-8 (Fren), StarOne (Indosat), dan Telkom Flexi menghargai layanannya sebesar Rp. 5 per kilobyte.
Apabila Anda memanfaatkan Fren, StarOne, atau TelkomFlexi (Rp. 5/kilobyte) untuk mengakses halaman depan situs detik.com yang berukuran 386 Kilobyte, maka pulsa yang akan dipotong berkisar 1930 rupiah. Sedangkan jika menggunakan modem biasa untuk membaca situs yang sama, dibutuhkan waktu rata-rata sekitar 3,5 menit. Dengan lama waktu tersebut, Anda akan terkena biaya berkisar 580 rupiah apabila dihitung dengan perhitungan biaya Telkomnet Instan (Rp. 9.900 / jam). Namun biaya Rp. 580 tersebut tentunya masih harus ditambah dengan lamanya waktu koneksi selama Anda online pada saat membaca halaman tersebut. Namun meskipun telah ditambah dengan waktu baca sekalipun, penggunaan internet dengan modem biasa secara keseluruhan dapat dikatakan lebih murah.
Dengan perhitungan tarif per kilobyte seperti di atas, biaya pemanfaatan internet dengan modem biasa nyaris tak tergantikan oleh akses internet dengan modem ponsel, kecuali jika Anda memilih paket unlimited seperti yang ditawarkan oleh Indosat Seluler. Anda hanya mengeluarkan Rp. 200.000 untuk pemakaian paket unlimited tersebut dalam setiap bulannya, alias senilai Rp. 278 per jam. Namun harga ini hanya dirasakan ringan untuk pengguna internet yang kebutuhan internetnya cukup tinggi dalam setiap bulannya. Seseorang yang mempunyai aktivitas internet cukup tinggi, tentunya tidak akan rugi jika melihat perhitungan harga tersebut. Asalkan kecepatan yang diperoleh tidak mengecewakan, biaya tersebut dapat dikatakan cukup murah. Namun yang perlu diperhatikan, kecepatan akses setiap lokasi seringkali tidak sama. Tergantung dari daya pancar sinyal GPRS ke ponsel pelanggan dan waktu sibuk jalur komunikasi yang dipakai.
Jika Anda bukanlah pengguna internet aktif, apa keuntungan komparatif dari pemanfaatan ponsel sebagai modem?
Keunggulan yang nyata terletak pada kemudahan pemakaian internet di daerah yang tidak terjangkau oleh kabel telepon, jaringan komputer, atau bahkan oleh jangkauan hotspot internet sekalipun. Jika pada suatu daerah terpencil seseorang dapat memperoleh sinyal GPRS, maka ia dapat mengakses internet melalui komputer/laptopnya dengan memanfaatkan ponsel. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan internet sekalipun masih berada dalam perjalanan, tanpa harus dipusingkan adanya kabel telepon maupun lokasi penyedia jasa layanan internet (ISP). Bagi Anda yang memiliki mobilitas tinggi, cara mengakses internet seperti ini jelas akan mempermudah pekerjaan. Selain itu, apabila dibandingkan dengan layanan dial-up, koneksi internet melalui modem ponsel jauh lebih cepat. Karena kecepatan akses melalui jalur GPRS dapat mencapai 115 KBps, sedangkan pada pada dial-up maksimal hanya 56 KBps.

Instalasi
Sebelum memulai proses instalasi ponsel ke komputer, Anda harus memastikan layanan GPRS telah aktif terlebih dahulu. Khusus untuk IM3, layanan GPRS sudah langsung dapat digunakan ketika Anda membeli kartu perdana. Aktivasi GPRS yang paling mudah adalah dengan mengirimkan SMS dengan keyword tertentu ke salah satu nomor yang telah disediakan oleh operator ponsel. Beberapa operator yang menyediakan layanan SMS untuk aktivasi GPRS dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Selain itu, Anda dapat menghubungi Customer Service masing-masing operator untuk aktivasi.

Tabel 1. Aktivasi GPRS

Operator

Ketik

Kirim Ke

Telkomsel

GPRS

6616

Indosat (Matrix)

PANGPRS

888

XL

GPRS

9667


Jika GPRS sudah aktif, carilah konektor yang sesuai dengan ponsel dan komputer/laptop Anda. Asalkan kedua ponsel memilikinya, Anda dapat menggunakan kabel data, infrared dan bluetooth sebagai penghubung antara ponsel dan komputer/laptop. Harga kabel data untuk setiap ponsel bervariasi, umumnya berkisar 250 ribu sampai dengan 500 ribu rupiah.
Jika pada layar komputer muncul pesan adanya modem yang terdeteksi ketika ponsel dihubungkan, maka siapkan driver modem yang disertakan dalam box ponsel. Pada beberapa versi Windows, seringkali dibutuhkan driver untuk melengkapi instalasi. Jika driver tidak ditemukan, Anda disarankan untuk men-download melalui situs vendor (perusahaan pembuat) yang bersangkutan di internet. Modem yang telah terinstalasi dapat dilihat melalui Start> Control Panel> Phone/Modem Options. Selanjutnya pilih modem yang telah dikenali dan tekan tombol Properties. Klik tab Properties > Advance. Pada kotak teks Extra Setting masukkan isian sebagai berikut: AT+CGDCONT=1, "IP", "APN". APN atau Access Point Name diisi dengan APN masing-masing operator misalkan internet (Telkomsel), satelindogprs.com (Matrix), www.indosat-m3.net (IM3), atau www.xlgrps.net (XL). Sebagai contoh jika Anda menggunakan Telkomsel: AT+CGDCONT=1, "IP", "internet". Sedangkan jika Anda menggunakan Matrix: AT+CGDCONT=1, "IP", "satelindogprs.com". Tekan tombol OK untuk menyimpan pengaturan tersebut.

Selanjutnya buatlah konfigurasi dial-up melalui Dial-Up Networking atau Network Connections. Masukkan nomor akses, user, dan password sesuai dengan operator ponsel yang digunakan. Anda dapat melihatnya pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Konfigurasi Dial-Up Networking

Kartu

Nomor Akses

User

Password

Simpati

*99***1#

wap

wap123

Halo

*99***1#

wap

wap123

Matrix

*99***1#

[dikosongkan]

[dikosongkan]

IM3

*99***1#

gprs

im3

Fren

#777

m8

m8

TelkomFlexi

#777

telkomnet@flexi

telkom

Star One

#777

starone

indosat


Selanjutnya Anda dapat mulai mencoba melakukan koneksi dengan konfigurasi dial yang telah Anda atur. Selamat mencoba! (Ridwan Sanjaya)

Linux, Sebuah Alternatif

(Suara Merdeka Minggu – Suplemen Teknologi Informasi 6 Mei 2005)

Meskipun sebagian masyarakat saat ini lebih mengenal Microsoft Windows sebagai satu-satunya program yang tampil pada saat komputer dihidupkan, sistem operasi lainnya, Linux, terus membayang-bayangi untuk merebut hati pengguna. Linux hanyalah salah satu sistem operasi yang dipakai dalam dunia komputer, selain Mac OS (Sistem operasi untuk komputer Macintosh/Apple), Sun Solaris, dan beberapa sistem operasi lain dengan kepentingan terbatas. Pada daftar CDROM yang ada di counter-counter penjualan dan persewaan CD, berbagai versi Microsoft Windows tidak lagi menjadi satu-satunya jenis yang ditampilkan. Ada beberapa nama varian Linux seperti Linux RedHat, Linux Fedora, Linux Suse, Linux Mandrake, Linux Debian, dan masih banyak lagi, menghiasi daftar CDROM yang disewakan atau dijual. Begitu pula dengan beberapa toko komputer di Jakarta, Yogyakarta, dan juga Semarang, yang saat ini lebih suka menawarkan instalasi Linux kepada pembelinya, dibandingkan Windows. Hal ini dikarenakan adanya Undang-Undang Hak Cipta yang sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh aparat keamanan bekerja sama dengan aliansi perusahaan software, BSA (Business Software Alliance).
Berbeda dengan Microsoft Windows yang jika disewakan atau dijual dalam bentuk copy akan menjadi ilegal, Linux dapat secara bebas dimiliki dalam bentuk apapun. Pengguna tidak perlu khawatir dituduh pembajak meskipun Linux yang terinstal di dalam komputer diperoleh dari penggandaan CD. Lisensi yang ada di dalam setiap instalasi varian Linux yang telah disebutkan di atas, menyatakan bahwa pengguna dapat menggandakan, mengubah/mengembangkan, maupun mendistribusikan secara bebas. Namun hak cipta Linux tetap ada pada sang penciptanya, Linus Benedict Trovalds. Pembuatan Linux semula berawal dari hobby Linus yang saat itu masih menjadi mahasiswa di universitas Helsinki, Finlandia. Linus menemui halangan karena tidak adanya sistem operasi yang dapat memuaskan hobbynya. Ia mempunyai kesimpulan bahwa sistem operasi yang ada terdapat kekurangan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dari para profesional. Sistem operasi DOS dan UNIX harganya sangat mahal dan tidak terjangkau oleh mahasiswa sepertinya. Sedangkan MINIX (Mini Unix) yang dibuat oleh seorang profesor dari Belanda, Andrew S. Tanenbaum, merupakan sistem operasi yang bagus namun masih terlalu sederhana dan hanya digunakan sebagai salah satu alat mengajar di dunia pendidikan. Bila digunakan untuk dunia industri, MINIX masih memiliki banyak kekurangannya.
Setelah beberapa waktu mengembangkan sistem operasi baru tersebut, Linus mulai mempublikasikan Linux untuk pertama kalinya pada bulan Agustus 1991 di newsgroups comp.os.minix. Linux disambut dengan antusias sekali oleh orang-orang yang mengikuti newsgroup tersebut. Mereka, dari yang sudah ahli hingga pelajar, ikut memberikan ide dan perbaikan terhadap Linux. Dari sinilah cikal bakal Linux menjadi sebuah sistem operasi yang bekembang pesat sampai sekarang ini. Namun sebetulnya, Linux hanya sebuah inti dari sistem operasi atau kernel, yang masih perlu dikemas lagi dalam bentuk paket distribusi (distro). Perkembangan Linux dapat dilihat dari banyaknya distro yang mengambil Linux sebagai basis sistem operasinya. Contohnya Linux RedHat, Linux Fedora, Linux Suse, Linux Mandrake, Linux Debian, dan masih banyak lagi. Di dalam setiap distro biasanya sudah menyertakan berbagai program perkantoran, multimedia, desain grafis, permainan, internet, pemrograman, bahkan sampai dengan program bantu untuk server.

Bukan Sistem Operasi yang Sulit
Dengan berbagai kelengkapan software yang ada, ternyata masih banyak masyarakat yang ragu menggunakan sistem operasi ini. Kekhawatiran yang umumnya menjadi alasan adalah kesulitan dalam mengoperasikan Linux dan kompatibilitas dengan dokumen-dokumen yang sudah terlanjur dibuat dengan program berbasis Windows. Alasan yang pertama seringkali sudah terlanjur melekat dalam kesan pengguna komputer, apalagi jika mereka mengikuti sejarah Linux yang awalnya berbasis teks seperti DOS pada permulaan berdirinya Microsoft. Namun sejak adanya X-Window yang mirip dengan tampilan Microsoft Windows, kekhawatiran tersebut sepertinya dapat dieliminasi. Pengguna hanya perlu menggunakan mouse dan memilih daftar menu yang sudah dikelompokkan. Selanjutnya memilih program yang akan digunakan. Pada gambar di bawah ini menunjukkan kelompok menu yang ada dan program kalkulator berada di dalam kelompok menu asesoris (accesories).
Untuk memainkan berbagai jenis permainan, pengguna dapat mencarinya dalam kelompok Games. Apabila mempunyai hobby musik atau film, program tersebut dapat ditemukan dalam kelompok menu Sound & Video. Sedangkan program perkantoran seperti Microsoft Office dapat ditemukan dalam kelompok menu Office. Aplikasi perkantoran yang umumnya langsung terinstal dalam Linux adalah OpenOffice. Dibuat oleh saingan berat Microsoft, Sun Microsystem, untuk kalangan open-source dan didistribusikan secara gratis. Meskipun dibuat oleh perusahaan yang berbeda, OpenOffice mendukung kompatibilitas dokumen yang dibuat dengan Microsoft Office. Terdiri dari program pengetikan atau pengolah kata (OpenOffice Writer), spreadsheet (OpenOffice Calc), dan presentasi (OpenOffice Impress).
Apabila dokumen kantor sudah terlanjur dibuat dengan Microsoft Word, maka dokumen tersebut tetap dapat dibuka dan dirubah dengan OpenOffice Writer. Begitu pula dengan dokumen yang dibuat dengan Microsoft Excel, dapat dimodifikasi dengan OpenOffice Calc. Sedangkan dokumen presentasi yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint dapat dimodifikasi dan dijalankan dengan menggunakan OpenOffice Impress. Selain itu, tampilan OpenOffice mirip dengan Microsoft Office sehingga pengguna yang beralih dari Microsoft Office tidak terlalu asing dengan lingkungan kerja OpenOffice. Pimpinan dan karyawan instansi atau perusahaan yang memanfaatkan komputer sebagai sarana dokumentasi tidak perlu khawatir dengan pemanfaatan Linux untuk kepentingan kantornya. Selain kompatibel dan mirip, program ini dapat diperoleh gratis namun tetap legal. Dengan begitu kita akan menghemat pengeluaran dalam pembelian software. Namun siapkan instansi pemerintah kita menjadi pelopor seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Jerman dan China?

Program-Program Berbasis Linux
Bagi pengguna komputer yang telah mengenal Linux, tentunya pertanyaan yang muncul bukan lagi persoalan kemudahan operasional tetapi lebih pada permasalahan variasi software yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Meskipun saat ini sudah banyak software berbasis Linux yang dibuat untuk aplikasi perkantoran, multimedia dan server, pada kenyataannya belum banyak program terkenal yang dibuat untuk sistem operasi Linux. Sebagai contoh adalah program sejenis AutoCAD, 3Ds Max, atau Macromedia Flash. Namun banyak software sejenis yang dibuat oleh perusahaan kecil ataupun pribadi yang dapat di-download secara gratis maupun versi percobaan. Meskipun tidak sehebat software yang terkenal namun beberapa diantaranya mampu mendekati kehebatannya. Seperti halnya The Gimp yang mirip dengan software Adobe Photoshop, dimana kemampuannya dalam mengolah gambar tidak dapat dipandang sebelah mata. Bahkan format dokumen Adobe Photoshop juga dapat dikenali oleh program ini. Selain itu, terdapat program MoonLight dan Blender yang dapat membuat obyek 3 dimensi tak bergerak maupun animasi obyek 3 dimensi, seperti halnya AutoCAD dan 3Ds Max. Dan masih banyak lagi software berbasis Linux dengan kepentingan berbeda, yang saat ini masih dalam proses pengembangan. Beberapa software tersebut dapat di-download melalui situs http://linux.tucows.com, http://sourceforge.net, http://sf.net, http://freshmeat.net, atau http://www.gnu.org/software.
Namun jika ternyata Anda termasuk penggemar fanatik software tertentu berbasis Windows namun ingin menjalankannya di atas sistem operasi Linux, program yang dikembangkan oleh CodeWeavers dan dinamakan dengan Wine dapat menjadi solusi. Wine merupakan program emulator yang membuat seakan-akan berada di lingkungan Windows. Dengan adanya program tersebut, Anda dapat menjalankan program berbasis Windows di lingkungan Linux. Meskipun tidak selalu berhasil, beberapa program terkenal seperti Macromedia Flash dan Microsoft Office dapat berjalan dengan mulus karena adanya Wine.

Keamanan dan Virus
Selain stabil alias jarang sekali mengalami hang (macet), kelebihan Linux juga meliputi keamanan data dan kekuatan dari serangan virus. Kemampuannya mengelola pengguna dalam jumlah banyak (multi-user) menjadikan setiap pengguna merasa aman. Masing-masing pengguna tidak dapat melihat dan mengakses dokumen milik pengguna lainnya selama tidak ada ijin dari pemilik dokumen. Beberapa alat bantu komunikasi jaringan komputer antar pengguna juga didesain seaman mungkin, sehingga bahaya pengintaian dapat dihindari. Terdapat proses pengacakan isi dokumen dalam setiap pengiriman data di jaringan komputer. Sehingga pengintai akan sulit mengetahui isi dari dokumen, meskipun mempunyai keahlian menyadap data sekalipun. Hal yang sama juga terjadi pada serangan virus. Meskipun ada beberapa virus yang dibuat untuk menyerang Linux, sampai saat ini belum ada virus yang dilaporkan mampu melumpuhkan dan membahayakan komputer berbasis Linux. Sistem dalam Linux terlindungi dari perubahan oleh virus yang dibawa oleh pengguna biasa.

Linux dalam CD
Jika Anda masih ragu untuk menginstal Linux di dalam komputer, terdapat alternatif yang aman untuk sekedar coba-coba dengan menggunakan Live-CD. Dengan adanya Live-CD, Anda hanya perlu memasukkan 1 (satu) CD yang berisi sistem operasi Linux siap pakai dan menjalankannya melalui CDROM Drive sebagai prioritas pertama saat komputer dihidupkan. Meskipun hanya berupa sebuah CD saja, paket-paket standar yang Anda butuhkan telah disediakan di dalamnya. Dengan begitu, Anda tetap dapat melihat-lihat serta merasakan kemampuan dan kemudahan Linux tanpa harus mengubah isi harddisk di dalam komputer. Live-CD yang cukup populer di kalangan pengguna Linux adalah Knoppix (berasal dari distro Debian) dan Mandrake Live (berasal dari distro Mandrake). Siapkah Anda untuk mencoba? Ridwan Sanjaya