20 April 2012

E-Banking Seharusnya Bisa Tangkal Penipuan di Internet

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 15 April 2012)

BERBAGAI masalah penipuan di internet sudah membuat kerisauan bagi para pelaku bisnis di dalamnya. Bukan hanya merisaukan pembelinya tetapi juga penjual yang benar-benar melakukan transaksi dengan jujur. Peningkatan kasus penipuan dapat menurunkan keper cayaan pembeli dalam melakukan transaksi di internet.

e-bankingMekanisme transaksi di internet saat ini bergantung pada kepercayaan pembeli kepada toko-toko online yang semakin bertambah akhir-akhir ini. Umumnya, konsumen lama telah mempunyai langganan toko-toko tertentu yang sudah dapat dipercaya. Apabila terdapat kebutuhan yang di luar barang dagangan toko langganan, maka mereka baru akan mencari toko lainnya.

Meskipun sudah beberapa kali melakukan pembelian, konsumen seringkali juga tidak bisa mendapatkan toko online yang sama seperti langganannya. Terlebih jika konsumen tersebut baru pertama kali melakukan transaksi pembelian atas barangbarang tertentu. Bukan hanya tidak selalu memahami ciri-ciri penjual yang jujur, tetapi juga harga yang wajar untuk barang-barang tersebut.

Alhasil, banyak konsumen yang tertipu karena harga jual yang murah namun tidak masuk di akal. Di sisi lain, ada juga toko online yang memasang harga jual masuk di akal namun barang tersebut juga tidak pernah sampai ke pembelinya. Trauma pascapembelian bukan hanya membuat pembeli jera melakukan transaksi di internet, tetapi juga menyebarkan word of mouth yang negatif terhadap transaksi di internet.

14 April 2012

Perlunya Dukungan "Netters"

(Suara Merdeka – Wacana Lokal 9 April 2012)

Perlunya Dukungan Netters

KEHADIRAN wisatawan nusantara dan mancanegara mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kesuksesan pariwisata di suatu daerah. Agar mereka tertarik berkunjung ke lokasi yang ditawarkan, pengelola harus menyediakan informasi yang komprehensif. Bukan hanya menawarkan hal-hal menarik melainkan juga informasi akses menuju lokasi, moda transportasi, akomodasi, dan pendukungnya. Kondisi di sekitar ataupun menuju lokasi juga menjadi bahan pertimbangan yang menentukan. Makin lengkap wisatawan memperoleh informasi, makin tinggi keyakinan dan kepastiannya untuk mengunjungi lokasi itu. Sebaliknya, informasi yang tidak lengkap akan mengurangi potensi jumlah pengunjung yang seharusnya bisa didulang oleh lokasi wisata.

Tidak cukup hanya mengandalkan brosur yang dimiliki pengelola lokasi. Apalagi brosur itu umumnya hanya bisa diperoleh ketika wisatawan mengunjungi lokasi itu atau jika agen pengelola wisata men diakannya. Selain itu, isinya lebih didominasi informasi lokasi wisata itu, bukan akses menuju lokasi ataupun informasi pendukung lainnya. Hanya bila yang dijelaskan terlalu banyak, hal itu menambah biaya karena tebalnya informasi.

Firefox 11 Rebut Tahta Chrome

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 1 April 2012)

chrome-vs-firefox

CHROME, web browser besutan raksasa internet Google, sudah banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia dua tahun terakhir ini. Testimoni mengenai kecepatan dan ringannya penggunaan Google Chrome telah menjadi senjata pemasaran yang ampuh dalam memengaruhi penggunaan perangkat lunak tersebut.

Tak heran, dalam waktu yang tidak terlalu lama, sejak kemunculannya pada 2008, persentase pengguna Google Chrome mengalami peningkatan yang luar biasa. Dalam usianya yang baru tiga tahun, pengguna web browser ini dilaporkan telah mencapai 18 persen.

Kesederhanaan dan kecepatan akses Google Chrome umumnya telah banyak memengaruhi keputusan pengguna internet untuk berpindah dari web browser yang digunakan sebelumnya. Meskipun belum mendominasi dari sisi jumlah, penggunanya rata-rata adalah pengguna aktif internet.

Karakteristik ini hampir sama dengan pengguna Mozilla Firefox. Sedangkan dominasi Internet Explorer (IE) lebih banyak diuntungkan karena merupakan perangkat lunak bawaan pada saat instalasi sistem operasi Windows.