20 November 2005

Akses Internet Kenapa Harus Mahal

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 20 November 2005)

Dunia internet di Indonesia saat ini sedang mengalami “cobaan” dengan berbagai peraturan, pungutan, dan diskriminasi terhadap warnet. Meskipun tidak berdampak langsung kepada konsumen, namun harga akses internet di beberapa warnet yang cenderung meningkat dan terhentinya perkembangan jumlah warnet tentunya dapat menurunkan sosialisasi teknologi ini ke masyarakat. Padahal informasi yang tersedia di internet sangat berharga bagi kemajuan masyarakat.
Berbagai terobosan sudah diusahakan oleh beberapa pakar dan praktisi di bidang ini untuk dapat menciptakan kesempatan yang luas kepada masyarakat dalam memanfaatkan internet. Salah satunya adalah dengan membangun jaringan RT/RW Net di lingkungan perumahan atau kos. Dengan sistem berbagi koneksi internet, biaya yang dikeluarkan oleh setiap pengguna menjadi lebih murah. Pengorbanan yang relatif kecil menyebabkan pengguna internet tidak merasa terbebani dengan biaya internet setiap bulannya. Sehingga setiap masyarakat dapat merasakan manfaat dari internet.
Bahkan di beberapa perumahan yang telah menerapkan RT/RW Net sejak awal, muncul ide untuk memfungsikan jaringan komputer yang ada tidak hanya menjadi media akses internet semata. Tetapi juga menjadi ajang bergaul bagi masyarakat perumahan yang kian hari makin individualis. Web portal yang telah umum tersedia di internet, dibangun di dalam intranet perumahan untuk media informasi, iklan, dan komunikasi. Baik dari penyedia sarana RT/RW Net, yaitu pengembang perumahan ke penghuni, maupun dari penghuni ke penghuni. Sehingga bagi warga yang tidak lagi mempunyai waktu untuk bersosialisasi, tetap memperoleh informasi dan kesempatan untuk berkomunikasi antar sesama penghuni perumahan.
Bahkan dengan adanya web services, sangat dimungkinkan bagi sebuah kelompok masyarakat internet untuk memperoleh informasi dari luar yang dikumpulkan dalam satu halaman web portal. Apabila seseorang menginginkan untuk bepergian ke luar negeri, ia cukup menggunakan fasilitas yang ada di dalam web portal perumahan untuk melihat pesawat yang tersedia pada hari tertentu dan harga tiket termurah yang tersedia di berbagai maskapai penerbangan.
Begitu pula dengan aktivitas belanja ibu-ibu rumah tangga di supermarket. Mereka cukup mengunjungi web portal perumahan untuk melihat harga suatu produk atau berbagai jenis produk yang diobral di berbagai supermarket di sekitar perumahan. Apabila setiap web supermarket menyediakan fasilitas e-commerce, maka setiap produk yang dipesan dapat langsung dikirim ke rumah masing-masing.
Namun sejauh mana kesiapan masyarakat dalam membangun internet society dengan ilustrasi di atas? Saat ini internet di Indonesia masih dilihat sebagai teknologi yang mahal dan hanya berguna untuk masyarakat pendidikan atau bisnis semata. Internet bahkan dipandang sebagai pusat hiburan sehingga karenanya oleh pemerintah perlu dikenai pajak hiburan. Internet tidak dilihat sebagai alat bantu yang mampu mengangkat bangsa ini selangkah lebih maju. E-commerce, E-government, E-learning, E-Banking, dan E-yang lain seringkali dianggap sebagai prestasi ketika sebuah institusi berhasil membuatnya. Meskipun macet dalam implementasinya.
Ketika pemerintah pusat menginstuksikan setiap daerah harus mempunyai website, bahkan dapat digunakan sebagai media komunikasi dengan warga dalam memperoleh informasi dan pelayanan secara langsung, hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan tentunya dunia TI di Indonesia. Namun ketika implementasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan, masyarakat tidak lagi melihatnya sebagai terobosan yang punya prestasi. Bahkan melihatnya sebagai proyek mahal yang tidak bermanfaat. Ketika pemenang proyek e-government mempublikasikan hasil karyanya, tidak banyak yang antusias untuk mengetahuinya.

Melihat ke Thailand
Jika kita melihat ke negara tetangga Thailand, yang notabene sama-sama negara yang sedang berkembang di Asia, perkembangan TI-nya cukup melesat jauh ke depan. Akses internet broadband diklaim telah digunakan pada hampir seluruh kota-kota yang ada di Thailand. Bahkan ketika penulis mencoba untuk merasakan dunia internet di Thailand, decak kekaguman muncul pada saat pertama kali memanfaatkan. Bagi negara yang lebih terkenal dengan dunia pariwisatanya dan sama-sama berstatus negara sedang berkembang seperti Indonesia, pemanfaatan internet di negeri ini cukup mengagumkan.
Hampir setiap perusahaan telah memiliki website yang berfungsi untuk menjelaskan profil perusahaannya kepada masyarakat. Bahkan pada beberapa website supermarket, informasi produk dan promosi setiap hari ter-update dengan baik. Untuk orang asing yang tinggal di negeri tersebut, fungsi website yang dimiliki oleh setiap supermarket sangatlah terasa. Meskipun tidak bisa membaca aksara Thailand yang umumnya digunakan di setiap supermarket, dengan adanya website tersebut setiap orang dapat memperoleh informasi akurat. Sebagai contoh adalah website salah satu kelompok supermarket besar di Thailand, yaitu Big C, yang berlokasi di http://www.bigc.co.th. Selain itu Anda juga dapat mengunjungi website http://www.pizza.co.th yang konon merupakan “pecahan” Pizza Hut di Thailand. Dengan fasilitas e-commerce, Anda dapat memesan secara langsung ataupun hanya sekedar melihat harga-harga Pizza maupun kombinasinya yang dijual di sana. Hal yang sama juga kurang lebih terjadi pada e-government, e-learning, dan e-banking di negara ini. Tidak heran hampir setiap dosen memiliki website dengan nama domain masing-masing untuk mempublikasikan karyanya dan materi-materi kuliah. Hampir setiap masyarakat, terutama masyarakat pendidikan telah terbiasa memanfaatkan internet untuk berbagai aktivitas.
Kondisi di atas tentunya juga didukung oleh semakin murahnya akses internet di negara yang terkenal sebagai negara Gajah Putih. Biaya akses internet 24 jam ADSL dengan kecepatan 256 KBps hanya berkisar 600 Baht atau 150 ribu rupiah setiap bulannya. Sedangkan untuk kecepatan 4 MBps berkisar 2.200 Baht atau 550 ribu rupiah. Dengan perbandingan dengan biaya akses yang sama di Indonesia, biaya semurah itu tentunya membuat banyak pelajar asal Indonesia tertarik untuk memanfaatkannya. Apalagi masih ditambah dengan bonus gratis modem router ADSL dan kamera web (webcam), sehingga setiap pelanggan tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli hardware ADSL beserta instalasinya. Dengan biaya hidup minimal di Bangkok yang berkisar 16.000 Baht atau 4 juta rupiah, perbandingan antara manfaat dan harga akses internet tentunya terasa sangat murah.
Saling dukung antara dunia TI dan pemerintah Thailand semakin memperlihatkan hubungan yang harmonis dan membuktikan adanya perhatian dari pemerintah terhadap perkembangan TI di negeri ini. Sebagai contoh terlihat pada saat ulang tahun Ratu Thailand, dimana kelompok masyarakat internet di Thailand menciptakan satu situs khusus http://www.belovedthequeen.com sebagai bentuk perhatian kepada Ratunya. Bahkan pada beberapa sosialisasi teknologi internet di Thailand, terlihat jelas keikutsertaan sang Ratu dalam berbagai kegiatan tersebut.
Bagaimana dengan negara kita? Sudahkan ada dukungan dari pemerintah yang berkelanjutan dan tidak hanya sesaat untuk kemajuan dunia TI di Indonesia? Bisakah masyarakat merasakan fasilitas internet tanpa harus terbebani dengan biaya ekstra yang cenderung meningkat? Siapkah praktisi TI dan masyarakat sekitarnya secara bersama-sama menciptakan berbagai terobosan yang dapat saling memudahkan dalam mengakses teknologi internet? Mari kita renungkan pertanyaan itu bersama-sama dengan bijak.

23 September 2005

Memilih Linux bukan Langkah Populer

(Suara Merdeka – Suplemen Teknologi Informasi 23 September 2005)

Anton, pemilik salah satu warung internet di Semarang berbicang-bincang dengan Bima, eks teman kuliahnya, membahas mengenai razia yang terjadi di beberapa warnet belakangan ini. Baginya, meskipun Windows cukup mahal untuk dibeli warnet sekelasnya tetapi memilih Linux bukanlah langkah populer. Karyawannya dan pelanggannya harus belajar lagi untuk membiasakan diri. Padahal hal tersebut tidaklah mudah, apalagi jika seseorang sudah terbiasa dan nyaman dengan sistem operasi Windows.
Bima berseloroh, “Pakai komputer juga bukan langkah yang populer”.
Mendengar hal tersebut, kontan raut muka Anton berubah seketika. Baginya menggunakan komputer adalah suatu bentuk kemajuan, protesnya. Dengan semangatnya ia menjelaskan berbagai keuntungan jika seseorang terampil mengoperasikan komputer.
Bima melanjutkan, “Itu karena kamu sudah biasa menggunakan komputer. Coba saja tanyakan hal tersebut kepada administrasi yang terbiasa dengan pekerjaan manual, atau guru-guru di beberapa SMA yang diminta belajar komputer oleh institusinya”.
Bagi mereka, bekerja dengan komputer hanyalah akan menambah pekerjaan. Pekerjaan manual yang selama ini dilakukan dirasakan lebih cepat dilakukan ketimbang harus memainkan tombol-tombol keyboard dan mouse. Perasaan tersebut merupakan bentuk reaksi yang umum ditunjukkan seseorang ketika menemui sesuatu yang baru. Hal tersebut dapat timbul karena ia sudah terbiasa dengan cara-cara yang dilakukan selama ini. Tetapi ketika ia berhasil mempelajari dan menggunakannya untuk membantu pekerjaannya, pendapat bisa berubah 180 derajat.
“Begitu juga halnya dengan Linux”, lanjut Bima.
Butuh kesediaan untuk mencoba beberapa kali sebelum menolak atau menerima sistem operasi tersebut. Tampilan grafis yang ada di Linux juga berfungsi tidak jauh berbeda dengan tampilan grafis di Windows. Kedua sistem operasi dengan tampilan grafisnya yang khas, berusaha memudahkan pengguna dalam mencari dan menjalankan program-program yang tersedia dalam sistemnya. Hanya saja tata letak dan pengelompokan menu pada masing-masing sistem operasi berbeda-beda. Namun secara prinsip keduanya tidak jauh berbeda.
Kadangkala memang perlu adanya tindakan edukasi untuk memudahkan pengguna awam mengenal sistem operasi yang baru dikenal. Bima teringat ketika Anton dan dirinya bersama-sama ikut kursus Windows di lab komputer kampusnya. Awal yang semula dianggap sulit akhirnya terlewati setelah beberapa pertemuan dijalani. Bahkan saat ini Anton dengan hobi internetnya berhasil membuka bisnis warnet kecil-kecilan. Sedangkan dirinya membuka jasa konsultan komputer karena kegemarannya dalam meng-oprek komputer eks teman-teman kampusnya.
“Pengusaha warnet seperti kamu saat ini dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama punya konsekuensi. Jika ingin terus menggunakan Windows, maka harus ada anggaran untuk membeli sistem operasi tersebut secara legal. Karena apapun yang terjadi, hak cipta harus dihargai.”, tegas Bima.
Tetapi jika tidak ada anggaran, Linux bisa menjadi salah satu alternatif. Konsekuensinya, pada awalnya perlu ada bantuan edukasi untuk pengguna. Baik berupa petunjuk penggunaan yang ditempel di setiap komputer atau ada karyawan yang dapat membantu pengguna awam ketika ia mengalami kesulitan. Ketika pelanggan sudah menyadari bahwa penggunaan kedua sistem operasi tidak jauh berbeda, maka petunjuk penggunaan tersebut secara berangsur-angsur tidak akan digunakan.
Ini bukan hanya masalah kebiasaan, tetapi juga kesediaan untuk memulai.

Mencari Pemecahan Alternatif untuk Warnet

(Suara Merdeka – Suplemen Teknologi Informasi 23 September 2005)

Kekhawatiran akan razia software ilegal telah menurunkan minat pembeli komputer di berbagai daerah. Sebagian besar toko komputer yang semula memberikan fasilitas instalasi perangkat lunak (software) secara gratis dalam setiap pembelian komputer, kini tidak lagi dapat berbuat banyak. Semua komputer lokal dijual dalam kondisi “kosongan” yang artinya tidak lagi disertai dengan instalasi software bajakan. Apabila konsumen menginginkan, maka software asli dengan harga puluhan sampai ratusan dolar Amerika akan ditawarkan kepadanya. Harga tersebut dianggap terlalu tinggi bagi konsumen awam karena seringkali melebihi harga komputer yang dibelinya.
Kalaupun ada toko komputer yang nekat memberikan layanan instalasi software bajakan, prosedurnya sangat rumit dan sembunyi-sembunyi. Prosedur instalasi software bajakan sudah menjadi mirip dengan operasi intelijen James Bond yang sering Anda tonton dalam film-film action. Apabila ketahuan, maka karyawan yang bersangkutan akan memikul tanggung jawabnya sendiri, sedangkan toko komputer tidak akan mengakui pernah memberikan tugas ilegal tersebut. Alhasil, kerumitan tersebut membuat konsumen mengambil sikap menunggu dan berharap kebijakan ini akan berlalu dan terlupakan, seperti halnya kebijakan serupa pada beberapa tahun yang lalu. Tetapi sampai kapankah?
Saat ini konsumen belum dapat menerima software alternatif selain Windows. Selain dianggap sulit, terdapat persepsi bahwa software alternatif tidak banyak memberikan variasi program alias sangat terbatas. Bahkan hal ini diperburuk dengan penguasaan pengetahuan komputer yang lemah dari para penjual komputer. Karena masing-masing penjual telah menginstal sistem operasi yang sama selama beberapa tahun, maka hanya sistem operasi tersebut yang dianggap paling mudah. Kebiasaannya melakukan instalasi sistem operasi yang sama selama beberapa tahun telah membuatnya ahli dalam instalasi satu jenis sistem operasi saja. Ketika terdapat alternatif dan memerlukan proses belajar lagi, maka ia akan kehilangan kehebatannya yang telah dibiasakan selama bertahun-tahun.

Anto, seorang teknisi toko komputer pernah bercerita bahwa ia dapat menginstal sistem operasi Windows dengan sangat lengkap dan menarik sehingga konsumen akan terkagum-kagum melihatnya. Berbagai software telah dipersiapkan dalam satu kotak CDROM agar ia dapat menginstal berbagai program untuk menjalankan musik dan film dalam bentuk VCD/DVD, melihat gambar, keperluan mengetik, dan masih banyak lagi. Belum lagi ditambah dengan koleksi lagu-lagu MP3, gambar latar belakang (wallpaper) dan koleksi desktop themes untuk memperindah tampilan. Sehingga ketika komputer diserahkan ke konsumen, tampilan Windows sudah tampak indah dan lengkap untuk semua keperluan pengguna.
Dengan adanya kebijakan baru dari perusahaannya untuk tidak memberikan layanan instalasi software bajakan, ia tidak dapat lagi membanggakan keahlian yang sudah terkemas dalam satu kotak CDROM tersebut. Perangkat CDROM instalasinya sudah tidak boleh muncul lagi di ruang kerjanya. Bahkan dirinya nyaris dipindahkan ke bagian lain seandainya pimpinannya tidak mengetahui jika ia dapat menginstalasi sistem operasi lain. Meskipun tidak seahli pada saat menginstalasi Windows, sistem operasi lain yang di-instal pada komputer showroom telah membuat tempat kerjanya lolos ketika ada razia.
Lolos dari razia bukan karena menggunakan sistem operasi selain Windows, tetapi karena legalitas software yang digunakan. Linux merupakan salah satu alternatif software selain Windows yang saat ini sedang populer. Selain gratis, sebagaian besar distribusi Linux tetap legal meskipun digandakan. Meskipun belum mendominasi seperti halnya Windows, Linux telah mulai dibicarakan sebagai pengganti sistem operasi sebelumnya apabila konsumen tidak mempunyai cukup dana untuk membeli Windows dan program pendukungnya. Dalam posisi underdog, Linux tidak mempunyai beban untuk memenangi kompetisi dengan Windows meskipun dipandang mempunyai kemampuan yang lebih bagus dibandingkan lawannya. Namun dalam dunia ekonomi, dominasi pemasaran seringkali jauh lebih berkuasa dibandingkan dengan keunggulan.

Alternatif Semudah Windows
Tetapi yang lebih penting saat ini adalah menemukan kemudahan-kemudahan di Windows yang ada di Linux, bukan memperdebatkan keunggulan dan kelemahan yang melekat pada masing-masing sistem operasi. Bebagai perdebatan dengan tema tersebut seringkali berakhir dengan debat kusir yang tidak pernah selesai karena masing-masing mempunyai keunggulan produk yang dibutuhkan oleh masing-masing pengguna. Kebutuhan sebagian besar konsumen saat ini adalah dapat bekerja seperti saat mereka bekerja di Windows, namun tidak cemas oleh bayang-bayang razia software ilegal. Jika memungkinkan, semua tampilan yang ada di program Windows juga dapat tampil serupa ketika di Linux. Sehingga mereka tidak perlu banyak mempelajari hal-hal baru.
Meskipun tidak semuanya ada, tetapi ada beberapa software yang mungkin dapat mewakili kebutuhan pengguna. Lihatlah pada tabel pada halaman ini yang memperlihatkan adanya kemiripan tampilan dan penggunaan pada sebagian besar software di Windows dan Linux.

Tabel 1
Perbandingan Software untuk Windows dan Linux

Software

Untuk Windows

Untuk Linux

Tampilan & Penggunaan

Pengetikan (Administrasi)

Microsoft Office,

OpenOffice 2.0

OpenOffice 2.0

Sama

MP3 Player

WinAmp

XMMS

Sama

Web Browser

Internet Explorer, Firefox,

Mozilla, Opera

Firefox, Mozilla, Opera

Sama

Email Client

Outlook Express, Thunderbird

Thunderbird

Sama

Instant Messenger

Yahoo Messenger

Yahoo Messenger

Sama

VOIP

Skype

Skype

Sama

Downloader

Getright, DAP

D4X

Mirip

PDF Reader

Acrobat Reader

Acrobat Reader

Sama

Rekam CD

Nero

Nerolinux

Mirip

Gambar

ACDSee, IrfanView

EOG

Mirip

Teks

Notepad

Gedit

Mirip

Desain Grafis

Adobe Photoshop,

CorelDraw

The GIMP,

Linux Draw

Mirip



Dengan melihat tabel tersebut, kebutuhan perkantoran, rental komputer, warnet, dan desain grafis sebetulnya dapat ditangani oleh software-software berbasis Linux. Karena kemiripannya, pengguna tidak perlu mempelajari banyak hal baru untuk dapat mengoperasikan program-program di Linux. Hampir semua software tersedia di kedua sistem operasi, bahkan ada beberapa software yang dibuat dalam dua versi sistem operasi seperti OpenOffice 2.0, Web browser Firefox, Opera, Thunderbird, Yahoo! Messenger, Skype, Acrobat Reader, dan Nero. Sebelum berganti ke sistem operasi Linux, Anda dapat melihat cara kerja beberapa software tersebut melalui Windows.

Tampilan Mirip Windows
Dalam hal tampilan, meskipun banyak pilihan themes Linux yang lebih menarik, ada beberapa pilihan themes yang akan membuat Anda serasa berada di Windows. Dengan sedikit modifikasi, tampilan Linux yang khas dapat berubah menjadi Windows XP. Bagi penyedia usaha rental komputer maupun internet, pengaturan tampilan ini dianggap sebagai salah satu hal yang paling berpengaruh pada kenyamanan konsumennya. Keinginan untuk memodifikasi ini tampilan ini dapat diakomodasi dengan baik oleh Linux.

Bahkan ada lingkungan dekstop dengan nama xpde atau XP Desktop Environment, yang sengaja membuat tampilan dengan kemiripan yang luar biasa dekat dengan Windows XP. Dengan adanya program tersebut, pengguna Windows yang akan beralih ke Linux tidak akan merasakan perbedaan yang berarti. Dengan adanya kombinasi tampilan mirip dengan Windows XP dan kelengkapan software yang tidak jauh berbeda dengan Windows, pengguna awam akan merasa lebih mudah beradaptasi dengan sistem operasi yang baru.

Bagi Anto, sang teknisi, kotak CDROM yang sempat kosong dapat ia isi kembali dengan berbagai program berbasis Linux yang sama menariknya dengan program berbasis Windows. Keahliannya dalam mengkombinasikan fungsi dan tampilan program dapat tersalurkan kembali. Adanya tambahan file-file musik, wallpaper, dan koleksi themes yang menarik membuatnya semakin merasa ahli di mata pelanggan. Dengan software-software yang gratis tetapi legal, ia dan pimpinannya tidak lagi cemas ketika muncul razia di kantornya. Komputer di ruang pamer dengan nyaringnya memperdengarkan musik, meskipun tidak menggunakan Windows. Sedangkan administrasi di ruang pemasaran tanpa kesulitan mengetik berbagai surat penawaran dengan menggunakan software OpenOffice 2.0 yang ada di Linux.

11 September 2005

Memindah Email Yahoo! ke Komputer Pribadi

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 11 September 2005)

Sedah sejak 24 April 2002, Yahoo.com menonaktifkan fasilitas POP3 bagi pengguna e-mail gratisnya. Padahal dengan adanya fasilitas tersebut, pengguna e-mail gratis dari Yahoo! dapat men-download surat-suratnya dari server Yahoo!Mail ke dalam komputer pribadinya, serta membaca e-mail secara offline dengan software pembaca e-mail (e-mail client) seperti Outlook Express, Microsoft Outlook, Eudora, Mozilla Mail dan lain-lain. Dengan diberhentikannya fasilitas tersebut, pengguna yang tetap ingin menggunakan fasilitas POP3 diharuskan untuk melakukan upgrade ke layanan Yahoo!Mail Plus. Jika tidak, pengguna terpaksa harus memeriksa dan membaca e-mailnya melalui web http://mail.yahoo.com. Untuk melakukan upgrade ke layanan tersebut, seorang pengguna perlu mengeluarkan biaya sebesar 19,99 USD atau berkisar 190 ribu rupiah untuk setiap tahunnya. Biaya yang sebetulnya tidak terlalu mahal apabila dibandingkan dengan fasilitas yang diperoleh, yaitu kapasitas e-mail sebesar 2 Gigabytes dan proteksi dari surat-surat sampah. Namun tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut. Apalagi jika pengguna Yahoo!Mail dapat mencari alternatif pengganti penyedia e-mail gratis dengan fasilitas POP3. Alhasil, sebagian pengguna Yahoo!Mail beramai-ramai pindah ke penyedia e-mail yang menyediakan fasilitas tersebut, seperti Telkomnet, GMX, atau Gmail (Google Mail).
Namun bagi pengguna Yahoo!Mail yang tetap ingin bertahan karena alamat e-mailnya sudah terlanjur dikenali oleh banyak relasinya, juga mencari cara agar surat-suratnya dapat di-download lagi ke komputer pribadi mereka. Selain dengan membayar biaya tersebut, pengguna dapat menggunakan software pihak ketiga yang menjembatani antara software pembaca e-mail dengan server Yahoo!Mail. Beberapa software sejenis yang populer adalah Web2pop, YahooPOPs!, dan YPOPs. Jika menggunakan Web2pop, Anda dibatasi menikmati layanan download e-mail secara gratis selama 30 hari saja. Lebih dari waktu tersebut, Anda diminta untuk membayar sejumlah uang untuk pembelian software Web2pop. Berbeda dengan Web2pop yang tergolong dalam shareware, YahooPOPs! dan YPOPs dapat diperoleh tanpa harus membayar (freeware). Sayangnya, beberapa waktu yang lalu software YahooPOPs! sudah tidak dapat lagi di-download. Situs penyedia software tersebut menyatakan untuk sementara waktu mereka tidak menyediakan fasilitas download untuk YahooPOPs! Satu-satunya yang bisa diharapkan adalah menggunakan YPOPs! yang dapat di-download secara gratis dari http://yahoopops.sourceforge.net.
Menurut pemiliknya, YPOPs! yang dibuat untuk beberapa sistem operasi seperti Windows, Linux, Solaris, dan Mac, tidak melanggar lisensi yang melekat pada Yahoo!Mail. Meskipun menjadi celah pemanfaatan POP3 bagi pengguna e-mail gratis Yahoo!Mail, program ini legal untuk digunakan. Program ini tidak melakukan perusakan apapun terhadap fasilitas POP3 yang disediakan Yahoo!Mail, tetapi hanya menjadi perantara antara website Yahoo!Mail dengan pengguna. Fungsi software yang mirip dengan jembatan atau pintu gerbang (gateway) dari komputer pribadi menuju ke website Yahoo!Mail tidak melanggar kesepakatan yang tertulis dalam pemanfaatan e-mail Yahoo! Bahkan dengan adanya software ini, justru dapat menjadi solusi dan celah bagi Anda untuk dapat men-download e-mail meskipun komputer berada di belakang proxy ataupun firewall.
Sampai saat ini, versi YPOPs! yang terbaru adalah 0.7.3 yang dikeluarkan pada 12 Maret 2005. Untuk versi Windows, ukuran file instalasi yang harus Anda download pada situs http://yahoopops.sourceforge.net adalah sebesar 1,29 Megabytes. Dengan langkah-langkah instalasi yang mudah, Anda dapat langsung memanfaatkannya tanpa proses registrasi apapun. Jika semula konfigurasi POP3 (untuk e-mail yang masuk) diisi dengan pop.mail.yahoo.com dan konfigurasi SMTP (untuk e-mail yang dikirim) diisi dengan smtp.mail.yahoo.com, maka dengan adanya YPOPs! isian tersebut diganti dengan 127.0.0.1 atau nomor IP dari komputer Anda sendiri (localhost). Pengisian tersebut mengindikasikan bahwa permintaan download e-mail tidak lagi menuju ke server Yahoo! secara langsung, namun digantikan oleh program YPOPs! Selanjutnya program YPOPs! yang akan memproses permintaan tersebut ke website Yahoo!Mail dan mengirimkannya kembali ke software pembaca e-mail.
Uniknya, YPOPs! dapat memilih folder yang akan di-download e-mailnya. Tersedia 2 (dua) pilihan folder yang akan di-download e-mailnya, yaitu Inbox dan Bulk (surat-surat sampah). Anda dapat memilih keduanya, salah satu saja atau bahkan tidak keduanya. Selain itu Anda dapat memilih surat yang di-download berdasarkan kategori e-mail yang belum pernah dibaca, e-mail yang ditandai (flagged), atau semua e-mail. Setelah proses download e-mail selesai, Anda juga dapat memerintahkan program untuk tidak menghapus e-mail yang di-download dari server Yahoo!Mail dan menandai e-mail tersebut sebagai e-mail yang sudah pernah dibaca. Selain itu, Anda juga dapat memerintahkan program untuk menghapus e-mail yang ada di folder Bulk ataupun Trash setelah proses download selesai. Dalam pengiriman e-mail, Anda juga dapat meminta program untuk menyimpan surat yang dikirim tersebut ke dalam folder “Sent Items” yang ada di server Yahoo! (Ridwan Sanjaya)

10 July 2005

Berburu Alamat Internet Gratis

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 10 Juli 2005)

Mempunyai situs pribadi di layanan gratis seperti Geocities, Tripod, atau sejenisnya ternyata tidak cukup membuat penggunanya puas. Andi, seorang mahasiswa perguruan tinggi di Semarang, menginginkan untuk bisa memiliki alamat internet yang lebih singkat. Alamat tersebut diharapkan dapat menaikkan gengsinya ketika dikunjungi oleh rekan-rekannya. Jika sebelumnya alamat internet yang diperoleh dari layanan Geocites cukup panjang dan tidak bergengsi, yaitu http://geocities.yahoo.com/andi2005, maka alamat yang diinginkannya saat ini harus lebih singkat, misalnya http://www.andi.com. Dengan alamat yang singkat seperti itu, ia merasa tidak ragu mencatumkannya di dalam kartu nama. Padahal jika dilihat dari daftar harga beberapa penyedia jasa layanan internet, harga sebuah alamat internet berkisar 80 ribu sampai 125 ribu rupiah untuk penggunaan setiap tahunnya. Harga yang cukup tinggi bagi kantong pelajar/mahasiswa, apalagi jika fungsi alamat tersebut bukan untuk kepentingan yang jelas-jelas menghasilkan nilai tambah.
Masalah dan keinginan untuk memiliki alamat internet di atas seringkali dialami oleh banyak pemilik situs gratis, bukan hanya oleh Andi semata. Tetapi sesuai dengan prinsip ekonomi, mereka perlu mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memperoleh fasilitas yang lebih lengkap. Diperlukan sejumlah uang untuk mendapatkan alamat internet yang lebih representatif. Namun jika ternyata tidak tersedia dana yang cukup untuk membeli alamat internet yang diinginkan, bukan berarti tidak ada solusi.
Tersedia banyak alternatif free domain atau alamat internet gratis yang tidak dipungut biaya apapun. Asalkan sudah pernah memiliki situs di internet sebelumnya, maka Anda dapat menggunakan alamat tersebut. Contoh variasi alamat internet yang dapat digunakan antara lain www.nama-anda.tk, www.nama-anda.mypage.org, www.nama-anda.fanclub.ms, www.nama-anda.run.to, dan masih banyak lagi. Banyak pengguna internet yang merasa terbantu dengan penggunaan alamat tersebut. Selain lebih singkat dan mudah diingat, penggunaan alamat tersebut tidak mengesankan murahan.
Namun terdapat kekurangan yang perlu Anda ketahui dalam pemanfaatan layanan gratis tersebut, yaitu adanya banner iklan yang dimunculkan oleh penyedia jasa layanan free domain pada saat alamat tersebut diakses. Iklan tersebut umumnya merupakan sumber penghasilan penyedia jasa layanan dalam menyediakan dan memelihara fasilitas gratisnya untuk Anda. Tanpa adanya iklan, penyedia jasa akan kesulitan memperpanjang hidup layanan yang disediakan. Meskipun seringkali menjengkelkan, namun iklan adalah konsekuensi dari pemanfaatan layanan yang tidak berbayar.
Selain iklan, kekurangan lainnya adalah hak kepemilikan dan pengelolaan domain yang tidak berada di tangan Anda, akan tetapi di tangan penyedia jasa. Jika penyedia jasa bangkrut, maka alamat tersebut juga ikut hilang. Apabila penyedia jasa tiba-tiba memutuskan untuk memungut biaya pada layanan gratis yang Anda gunakan, maka pengguna tidak akan bisa berkutik. Hal ini dikarenakan semua setting alamat dan server berada di tangan penyedia jasa sepenuhnya.
Namun sejauh ini cukup banyak penyedia jasa yang tetap bertahan sampai sekarang. Bahkan ada yang tetap memberikan layanan gratis dalam jangka waktu yang lama, antara lain dot.tk (http://www.dot.tk) dan V3.com (http://www.v3.com). Kedua situs tersebut menyediakan layanan URL forwarding atau alamat internet yang bertugas mem-forward ke alamat lain ketika pengunjung mengakses alamat tersebut. Untuk itu syaratnya Anda harus memiliki website terlebih dahulu sebelum mendaftarkan alamat yang diinginkan. Website yang Anda miliki dapat berupa situs gratis di Geocities, Tripod atau sejenisnya. Situs gratis tersebut merupakan lokasi aktual yang akan ditampilkan ketika pengunjung mengakses alamat yang disediakan oleh V3.com dan dot.tk. Meskipun nama yang diakses pengunjung adalah http://www.andi.tk, lokasi website yang dibuka sebenarnya adalah http://geocities.yahoo.com/andi2005. Penentuan lokasi website tersebut akan ditanyakan pada salah satu proses pendaftaran. Anda dapat menggantinya jika suatu saat mengalami perubahan.

Dot.tk
Sesuai dengan namanya, dot.tk, situs ini memberikan domain gratis dengan akhiran tk di belakang alamat. Akhiran tk diambil dari sebuah pulau kecil bernama Tokelau yang berjarak 500 mil dari Samoa Barat.
Melalui situs ini, Anda diberikan kebebasan memilih nama apapun dengan akhiran tk. Misalkan jika Anda bernama Andi, terdapat kemungkinan alamat yang bisa Anda daftarkan adalah http://www.andi.tk. Namun ketersediaan alamat tersebut harus diperiksa terlebih dahulu. Jika ternyata telah digunakan oleh orang lain sebelumnya, maka Anda harus mencari alternatif yang lain. Terdapat 5 (lima) langkah untuk mendaftarkan domain yang diinginkan. Langkah pertama adalah memeriksa kemungkinan alamat yang diinginkan pada halaman depan situs dot.tk. Jika ternyata belum digunakan oleh orang lain, maka Anda dapat menggunakannya. Kemudian Anda juga akan diminta untuk memilih opsi layanan gratis atau berbayar. Jika gratis, maka tidak sepeserpun uang yang akan dipungut dari Anda. Namun bila berbayar, Anda akan dipungut biaya 9,95 dolar Amerika setiap tahunnya dengan fasilitas kebebasan dalam menambahkan jumlah sub domain pada setiap alamatnya.
Selanjutnya Anda akan diminta mengisi informasi mengenai jati diri Anda meliputi lokasi negara, alamat website aktual yang akan diakses ketika alamat tersebut dikunjungi, penggunaan kata kunci untuk mempermudah pencarian, alamat surat menyurat dan e-mail. Jangan salah dalam menuliskan alamat e-mail di formulir pendaftaran karena surat yang berisi konfirmasi dari dot.tk akan dikirim ke alamat e-mail tersebut. Tanpa e-mail tersebut, Anda tidak dapat me-registrasi alamat yang telah dipilih. Dalam waktu kurang dari 30 menit, Anda sudah dapat memiliki alamat internet yang Anda inginkan.

V3.com
V3.com merupakan salah satu dari sejumlah penyedia layanan free domain yang mampu bertahan sampai saat ini. Selain alamat gratis, V3 juga memberikan layanan web hosting, blog, album foto, dan game online. Semuanya dapat dimanfaatkan tanpa dipungut biaya. Sejak tahun 1996, V3 telah memberikan layanan alamat internet yang gratis dan terus menambahkan variasi alamat yang disediakan. Beberapa alamat yang ditawarkan antara lain all.to, back.to, browse.to, connect.to, flying.to, mypage.org, run.to, dan masih banyak lagi. Jika Anda bernama Andi dan memilih domain run.to, maka alamat yang akan Anda peroleh adalah www.andi.run.to. Meskipun tidak sependek nama domain komersial yang diinginkan, nama tersebut cukup mudah diingat dan tetap menampilkan jati diri Anda di dalam penulisan alamatnya.
Untuk bisa membuat sebuah alamat di V3.com, Anda diminta melalui 4 langkah sederhana, yaitu memeriksa kemungkinan nama yang tersedia dan dapat digunakan beserta batas waktu penggunaannya, memilih tambahan produk yang disediakan V3.com, serta mengisi informasi tentang jati diri Anda. Selanjutnya setelah proses tersebut selesai dikerjakan, Anda akan memperoleh email yang berisi konfirmasi persetujuan atas alamat yang dipilih. Apabila dibandingkan dengan dot.tk, lama waktu pengiriman email konfirmasi dari V3.com tergolong cukup lama. Selain itu, pemanfaatan alamat tersebut secara gratis hanya dibatasi sampai 1 tahun saja.

Di samping dot.tk dan V3.com, sebetulnya masih banyak situs yang menyediakan layanan sejenis antara lain www.freedomain.co.nr yang memberikan domain dengan akhiran co.nr, atau www.port5.com yang memberikan alamat internet dengan format nama-anda.port5.com. Dengan banyaknya variasi tersebut, semua pilihan kembali kepada Anda. Anda bebas memilih alamat internet yang gratis sesuai dengan keinginan.

Artikel terkait: Membuat Situs Pribadi di Internet

19 June 2005

Membuat Situs Pribadi di Internet

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 19 Juni 2005)

Bagi sebagian orang, menampilkan profile pribadinya di internet merupakan hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Selain khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan pada saat pembuatan, mereka juga tidak cukup mengetahui prosedur pemasangan situs pribadinya di internet. Padahal jika hal ini berhasil dilakukan, banyak manfaat yang bisa diperoleh terutama jika Anda mempunyai berbagai aktivitas melalui internet. Dengan adanya website pribadi, Anda dapat memanfaatkannya untuk kepentingan membangun relasi. Selain itu, kepemilikan situs pribadi juga dapat membantu Anda pada saat melamar pekerjaan. Perusahaan yang memiliki koneksi internet dapat mengetahui informasi lebih jauh tentang diri Anda yang tidak dapat dijelaskan secara bebas pada berkas lamaran. Bahkan bagi sebagian pemilik website, situs pribadinya di internet telah dianggap sebagai “staf humas” yang dapat menjelaskan berbagai hal yang telah dilakukan.
Namun sayangnya potensi manfaat tersebut tidak diimbangi dengan informasi yang cukup tentang proses pembuatannya. Banyak orang beranggapan bahwa membuat website bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan keahlian komputer dan teknik desain untuk membuat website dapat layak ditampilkan di internet. Sehingga bagi orang yang mempunyai cukup dana, pekerjaan pembuatan situs pribadinya tersebut akan diserahkan kepada konsultan TI dengan budget dana umumnya dimulai 500 ribu sampai dengan beberapa juta rupiah. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki cukup dana, besarnya dana tersebut membuat keinginan memiliki situs pribadi di internet semakin menjauh. Padahal anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Dengan dana yang mendekati gratis, Anda sebetulnya tetap bisa membuat dan menampilkan website pribadi. Bahkan tanpa pengetahuan desain grafis sekalipun, sebuah website tetap dapat Anda buat dengan mudah.

Tidak Sulit
Sebagai analogi, jika Anda tidak menguasai program desain grafis seperti Adobe Photoshop atau Corel Draw, bukan berarti Anda tidak bisa membuat sebuah lembar informasi atau pengumuman. Jika Anda terbiasa mengetik dengan Microsoft Word atau OpenOffice Writer, maka pengumuman tersebut tetap bisa Anda buat. Hal yang sama juga berlaku dengan pembuatan website. Jika Anda tidak menguasai software-software yang digunakan untuk membangun sebuah website, gunakan program untuk mengetik seperti Microsoft Word. Jika memungkinkan, gunakan Microsoft Frontpage yang khusus untuk pembuatan website, dengan cara kerja yang mirip dengan Microsoft Word. Anda cukup mengetik informasi yang ingin disampaikan dan menambahkan gambar jika diperlukan melalui menu yang tersedia. Semuanya tidak memerlukan keahlian khusus, hanya perlu membiasakan diri untuk mengetik dengan software tersebut. Setelah selesai, Anda dapat menyimpan hasilnya ke dalam harddisk. Dalam proses penyimpanan tipe file yang Anda pilih adalah Web Page dengan akhiran htm atau html, bukan doc. Tipe file tersebut merupakan jenis dokumen yang bisa ditampilkan melalui browser internet, seperti Internet Explorer. File itulah yang kemudian akan kita copy ke internet, atau istilah yang umum dikenal adalah upload.
Banyak tempat atau web server di internet yang dapat menjadi lokasi penampungan untuk file-file tersebut. Ada yang berupa fasilitas gratis, namun ada pula yang berbayar dengan kontrak waktu tertentu. Salah satu fasilitas gratis dengan layanan yang lengkap dapat Anda temukan di http://geocities.yahoo.com. Selain tersedia alat bantu untuk upload yang sangat membantu pengguna awam, kapasitas harddisk yang diberikan untuk setiap website adalah 15 Megabyte. Ukuran yang cukup besar untuk sebuah website permulaan. Bagi pengguna yang belum pernah membuat website sebelumnya, Geocities menyediakan alat bantu pembuatan website yang diberi nama "Yahoo! PageWizards". Dengan adanya tools tersebut, Anda dapat mengatur desain dan tata letak web secara instan.
Untuk menggunakannya, Anda harus login terlebih dahulu. Namun jika Anda belum mempunyai account Yahoo!, lakukan “sign up” terlebih dahulu untuk layanan "Geocities Free Web hosting”. Setelah berhasil masuk, klik menu "Yahoo! PageWizards" dan lakukan empat langkah untuk mengatur tampilan situs yang Anda inginkan. Empat proses tersebut meliputi pengisian judul web dan informasi yang akan ditampilkan, memasukkan gambar, menambahkan menu, dan menampilkan informasi pemilik beserta e-mailnya. Dengan visualisasi yang jelas untuk setiap langkahnya, proses pembuatan website dengan alat bantu tersebut akan menjadi lebih mudah.
Sedangkan bagi pengguna yang telah mahir, disediakan dukungan PHP dan MySQL. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk pembuatan website yang dinamis, sedangkan MySQL adalah database yang digunakan untuk menyimpan berbagai data dan bisa dihubungkan dengan PHP. Dengan dukungan sebesar itu dan nama besar yang dimiliki oleh Yahoo!, fasilitas ini sayang sekali jika disia-siakan. Proses pendaftarannya mirip seperti yang Anda lakukan pada saat pembuatan e-mail. Bahkan jika Anda telah memiliki account e-mail Yahoo!, proses pendaftaran akan menjadi lebih singkat. Alamat internet yang akan Anda miliki adalah http://geocities.yahoo.com/nama-anda.

Mulai dari 5000 rupiah
Sedangkan untuk fasilitas berbayar, biaya yang harus Anda keluarkan mulai dari 5000 rupiah sampai dengan ratusan ribu rupiah untuk setiap bulannya. Umumnya pembedaan harga dilakukan untuk setiap kapasitas harddisk yang diberikan, bandwidth, dan dukungan atas program-program tertentu. Untuk permulaan, Anda dapat memilih layanan yang paling murah. Apabila dibutuhkan, layanan tersebut dapat di-upgrade ke harga yang lebih tinggi. Cukup banyak penyedia jasa seperti ini yang dapat Anda temukan di Indonesia, antara lain http://www.gegar.com, http://www.cakraweb.com, dan masih banyak lagi. Meskipun seringkali kecepatan, fasilitas, dan kemudahan yang diberikan masih kalah dengan fasilitas gratis, website yang Anda pasang di internet dijamin bebas dari gangguan iklan dari penyedia jasa. Selain itu alamat internet yang dipilih dapat sesuai dengan keinginan Anda, misalkan www.nama-anda.com. Disamping mudah diingat, alamat tersebut juga mewakili gengsi sebuah website.
Dalam hal proses pemasangan di internet, saat ini cukup banyak penyedia jasa web hosting yang telah memberikan kemudahan. Selain fasilitas FTP (File Transfer Protocol), beberapa diantaranya telah menyediakan fasilitas cPanel untuk proses upload melalui web. Bagi pengguna awam, fasilitas ini sangat membantu. Tidak diperlukan pengetahuan yang khusus untuk dapat mengoperasikan cPanel. Anda hanya perlu mencoba dan membiasakan diri dengan fasilitas tersebut. Namun jika kedua fasilitas tersebut tetap dirasa menyulitkan, umumnya pihak penyedia jasa juga dapat membantu meng-copy file ke internet melalui CDROM yang Anda kirimkan ataupun pengiriman file melalui e-mail. Namun agar Anda bisa lebih mandiri dalam meng-update informasi profile pribadi, disarankan untuk meminta pelatihan secara langsung ataupun melalui e-mail tentang cara operasional layanan yang tersedia.
Jika Anda terbiasa mengelola situs pribadi dengan baik, fungsi website sebagai “staf humas” yang menginformasikan berbagai aktivitas Anda tentunya akan dapat tercapai. Selain menarik relasi, berbagai peluang bisnis mungkin saja dapat berawal dari sini.