Cegah Plagiarism dengan Software

(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 2 Mei 2010)

BEBERAPA waktu yang lalu, dunia pendidikan Indonesia dikejutkan dengan berita plagiarisme atau penjiplakan yang menyebut-nyebut nama empat doktor ITB. Organisasi internasional IEEE menggolongkan kasus tersebut sebagai pelanggaran hak cipta dengan kategori paling berat.

  

Pada akhirnya, penulis utama akhirnya menyatakan mundur dari institusi, sekaligus melepas status PNS yang diperolehnya. Bahkan dari kasus tersebut, terungkap berbagai kasus-kasus lama plagiarisme yang dilakukan oleh kalangan pendidik.

Para pendidik sebetulnya diharapkan menjadi filter pertama dalam menyeleksi konten-konten yang mengarah kepada tindakan plagiarisme. Namun beban kerja yang cukup besar dan jam terbang dalam menganalisis konten, seringkali membuat mereka tak maksimal dalam menjalankan fungsi tersebut.

Idealnya, budaya anti-plagiarisme sudah sejak dini ditanamkan kepada masyarakat agar tercipta mekanisme alami yang menghindarkan dari kecurangan dan menumbuhkan budaya malu atas tindakan tersebut.

Tetapi jika hal tersebut dirasa membutuhkan waktu yang tidak sebentar, para pendidik bisa menggunakan perangkat lunak yang banyak tersedia di internet. Perangkat lunak yang cukup populer digunakan untuk kepentingan tersebut adalah Turn It In dan Viper.

Lisensi

Turnitin bisa digunakan melalui www.turnitin.com. Tersedia software berbasis web yang dapat digunakan di manapun pengguna berada. Namun untuk bisa menggunakannya, Anda diharuskan untuk membayar sejumlah dana.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan Turn It In bergantung pada lisensi yang digunakan, yaitu Single Campus, Multiple Campus, Department, dan Individual. Lisensi bergantung pada jumlah pengguna yang akan memanfaatkan layanan tersebut.

Dibandingkan dengan Turn It In, Viper bisa dipakai secara gratis. Namun untuk bisa menggunakan Viper, Anda diharuskan untuk mengunduh software Viper terlebih dahulu melalui www.scanmyessay.com/viperdownload_aca.html.

Perangkat lunak akan menjadi antarmuka dalam memproses dokumen-dokumen yang ada. Koneksi internet tetap dibutuhkan untuk membandingkan artikel-artikel lain yang ada di internet serta database yang ada di server Viper.

Namun sebelum menggunakannya fasilitas di dalamnya, Anda harus memiliki nama pengguna dan kata sandinya. Keduanya bisa diperoleh secara gratis melalui http://rsviper.scanmyessay.com/viper/Register.aspx.

Mekanisme

Secara umum, kerja perangkat lunak anti-plagiarism akan meminta konten yang ditulis dan membandingkannya dengan artikel-artikel di jurnal ilmiah, buku, internet, maupun pekerjaan rumah. Konten tersebut bisa saja dibandingkan dengan artikel-artikel yang pernah ditulis oleh penulis yang berbeda atau penulis itu sendiri.

Hasilnya, teks dari artikel yang diproses tersebut akan diberi warna, sesuai dengan tingkat plagiarism. Warna latar belakang yang ada di setiap teks menunjukkan tingkat kemiripan yang paling berat sampai dengan terendah.

Selanjutnya, program akan membuat kesimpulan terhadap keseluruhan pelanggaran yang ada. Kategori yang ditampilkan akan dimulai dari low (rendah) sampai dengan high (tinggi). Apabila termasuk ke dalam kelompok rendah, maka artikel yang ditulis kemungkinan terdapat sedikit kutipan saja.

Sedangkan jika termasuk ke dalam kelompok tinggi, maka artikel tersebut dimungkinkan mengandung banyak kutipan dari artikel lain, atau bahkan sangat besar kemungkinannya dokumen merupakan hasil copypaste semata. Persentase kemiripan dengan artikel lainnya akan disertakan di dalam kesimpulan tersebut.

Beberapa perangkat lunak antiplagiarism umumnya juga menampilkan sumber-sumber tulisan yang dinilai mirip atau dijadikan bahan kutipan dari artikel yang ditulis. Sehingga pendidik bisa dengan cepat terbantu menilai konten yang diajukan oleh siswanya.

Namun hasil kerja perangkat lunak tersebut sejatinya jangan hanya digunakan untuk mencegah plagiarisme secara dini, tetapi juga membantu siswa yang bersangkutan untuk bisa semakin bersaing di dalam konferensi-konferensi terkemuka di tingkat internasional. (Ridwan Sanjaya – http://blogridwan.sanjaya.org)